Jumat, 13 Februari 2015

Pramuka SMAIT Thariq Bin Ziyad Mewakili Kabupaten Bekasi di Pertiwana Nasional

                                          (Tenda Kontingen Kab. Bekasi kemah Pertiwana)

Prestasi SMAIT Thariq Bin Ziyad Thariq memasuki tahun kedelapan atau angkatan ke-5 tahun 2015 semakin beragam baik dari sisi akademik, bahasa maupun prestasi non akademik. Dari sisi non akademik secara khusus SMAIT Thariq Bin Ziyad menekankan pada sisi akhlak dan karakter. Sesuai dengan visi, misi dan arahan dari yayasan Thariq Bin Ziyad dan LPIT Thariq Bin Ziyad, seluruh unit sedang gencar mensosialisasikan yang namanya A3B yaitu Akhlak, Al-Qur’an, Akademik dan Bahasa.

Salah satu prestasi yang dapat dibanggakan oleh seluruh warga sekolah dan masyarakatnya ialah pada tahun pelajaran 2014-2015 SMAIT Thariq Bin Ziyad berhasil mengirimkan ektra kurikuler wajibnya yaitu berupa Pramuka menjadi kontingen resmi mewakili Kabupaten Bekasi di arena Pertiwana Nasional (Perkemahan Bakti Saka Wanabakti Nasional). Perkemahan yang diselenggarakan di Bumi Perkemahan Nasional Cibubur itu berlangsung pada akhir semester 1, yaitu 15 – 20 Desember 2014.

Kontingan Pramuka yang dikomandani oleh tiga Pembina Pramuka tingkat kabupaten Bekasi itu berhasil meraih juara Foto Grafi On The Spot, yaitu sebagai juara ke-3, diraih atas nama ananda Sisi Yulia D. Selain menjadi regu yang sangat pelopor dalam arena perkemahan, karena aktif dan responsif terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh panitia Pertiwana Nasional. Berkat bimbingan dan araha dari tiga Pembina tadi yakni Kak Komarudin, Kak Redi Febi Yandi dan Kak Dwi Prayitno Putro.

Tim pramuka tersebut akhirnya memperoleh ucapan selamat dari Bupati Kabupaten Bekasi yaitu Ibu Neneng Hasanah Yasin. Daffa Rizki Ananda (Kelas X) dan Muhammad Reyhan Fallah (Kelas X) mengaku merasa bersyukur, gembira dan bangga bisa mendapatkan ucapan selamat dan bersalaman dengan Ibu Bupati Neneng Hasanah Yasin. Keduanya memang senang berlatih pramuka sejak ia masih di bangku SMPIT Thariq Bin Ziyad. Setiap ada event Pramuka mereka selalu mengikutinya.

Daffa dan Reyhan tidak sendirian mereka bersama 15 orang lainnya yang menjadi kontingen Pramuka SMA mewakili kwarda Kabupaten Bekasi, yakni tim putra sebanyak 8 orang, yaitu M. Iqbal Adi P, Khalila Setya M, M. Nur Fadli, Randy Hasan B.R dari SMAIT Thariq Bin Ziyad, sedangkan peserta tim lainnya dari SMK Budi Perkasa ada dua orang (Sakti Arifin dan Abdul Aziz), dan dua orang dari SMK Yapin (Irpan dan Ilham).

Sedangkan regu putri terdiri dari 7 orang semuanya berasal dari SMAIT Thariq Bin Ziyad yaitu Sumayyah Turki, Surayyah Turki, Vidya Rezita E, Fakhria Nabila Ghisani, Mutiara Maulidia K.H, Sisi Yulia D dan Zata Amani S. Selain lomba foto yang dimenangkan lomba lainnya di arena kamping itu antara lain lomba essay cerita rimba, lomba melukis tong sampah, lomba fashion street carnaval dari bahan bekas dan lomba One Day No Rice.

Yang menjadi pengalaman menarik bagi regu Pramuka Thariq yang mewakili kabupaten Bekasi adalah saat lomba One Day No Rice, ketika itu di sore hari perlombaan kaka-kakak dari panitia membagikan makanan untuk peserta, ternyata yang dibagikan adalah nasi bungkus. Saat semuanya sedang asyik makan termasuk panitianya, Daffa peserta jambore dari Thariq Bin Ziyad memberanikan diri mengingatkan kaka sang panitia. “Kak lomba ODNR nya bukankah dari pagi sampai sore/malam hari ini?”

Sang kaka langsung menjawab “Ya” dan akhirnya yang mengingatkan tadilah yang seharunya jadi pemenangnya, tetapi karena hampir semua peserta dan panitia pada saat itu sudah makan nasi bungkus maka lomba ODNR nya akhirnya gugur semuanya. Begitulah sekelumit cerita prestasi Pramuka SMAIT Thariq Bin Ziyad dan sedikit kisah  dari Perkemahan Nasional Saka Wanabakti yang diikuti oleh siswa-siswi SMAIT Thariq Bin Ziyad.


Perkemahan tersebut dihadiri oleh tokoh nasional seperti ka kwarda Jawa Barat yang juga mantan Wagub Jabar yaitu Dede Yusuf, Menko Kesra dan Sumber Daya Manusia Puan Maharani, Menteri Pemuda dan Olahraga, Gubernur Lampung, Menteri Kehutanan, sementara itu Presiden Jokowi tidak bisa hadir karena ada kegiatan lain. Keluar sebagai juara umum adalah kontingan pramuka SMA dari Kwarda Jambi. 

[Daffa&Reyhan/Majalah intajiyah]

LPIT Thariq Bin Ziyad Lakukan Rapat Rutin Fokus A3B untuk Tingkatkan Kualitas dan Pelayanan Pendidikan

           (Foto : Bapak H. Andang Hendar, Dr. H. Sa'duddin MM, dan Drs H. Muhammad)

Pada rapat tahunan yang dihadiri oleh seluruh pimpinan LPIT Thariq Bin Ziyad beserta bidang-bidang yang ada di bawahnya, pimpinan sekolah mulai dari TKIT, SDIT, SMPIT dan SMAIT. Rapat ini sekaligus merupakan persiapan sekolah memasuki tahun pelajaran baru 2014-2015, pada rapat tersebut kembali ditegaskan oleh direktur LPIT Thariq Bin Ziyad bapak H. Andang Hendar SE, MM bahwa tema Radin tahun ini adalah kita akan kembali “Menguatkan Simpul Akhlak Al-Quran Akademik dan Bahasa Menuju Trendsetter Sekolah Islam Unggulan”.

Sebagaimana kita ketahui bahwa sejak Radin tahun 2013 lalu, LPIT Thariq Bin Ziyad telah merumuskan konsep dan strategi lengkapnya dalam rangka membangun masyarakat dan generasi yang SHALEH dan CERDAS. Berdasarkan cita-cita dari para pendiri Yayasan Thariq Bin Ziyad terutama yang terkait dengan visi, misi dan prinsip-prinsip umum pendidikan islam terpadu, program-program unggulan dan reguler dari sekolah islam terpadu yang telah dikembangkan di Thariq Bin Ziyad dari mulai awal berdiri sampai sekarang sedang berkembang.

Maka memasuki tahun pelajaran 2013-2014 lalu telah dirumuskan suatu konsep besar yang merangkum semuanya yang dikenal dengan A3B yaitu Akhlak, Al-Quran, Akademik dan Bahasa. Konsep tersebut terdiri dari langkah-langkah penting sukses A3B baik di dalam atau di luar kelas, pencapaian citra sekolah yang terdiri dari 6 butir yakni Amanah, Bersih, Disiplin, Berprestasi, Peduli Lingkungan dan Berketerampilan Hidup, serta upaya-upaya optimalisasi maupun inovasi yang bisa dilakukan menuju trendsetter sekolah islam unggulan.

Pengambilan tema yang sama pada Radin kali ini diakui oleh sebagian peserta dari PQH (Pembinaan Quran dan Humas) sangat tepat karena selama setahun perjalanan A3B tentunya masih banyak hal yang harus dievaluasi bersama, didiskusikan dan diberi solusi. Sebagai contoh misalnya dari sisi Al-Qur’an, pada tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya standar nilai kelulusan sertifikasi siswa siswi Thariq Bin Ziyad adalah mereka yang memperoleh jumlah skor sebanyak 275. Maka pada tahun ini PQH telah merekomendasikan standar minimal lulus sertifikasi Al-Quran jumlah skornya adalah 300.

Jumlah skor tersebut terdiri dari skor nilai kelancaran, skor nilai makhroj, skor nilai tajwid dan skor nilai mad. Sehingga jika dirata-rata dari jumlah skor minimal 300 tersebut nilai minimal 6 koma sekian. Begitu juga dari sisi akhlak, akademik dan bahasa, maka melalui Rapat Dinas (RADIN) tahun 2014 semua pimpinan optimis akan mampu membawa siswa-siswi Thariq Bin Ziyad mulai dari TKIT, SDIT, SMPIT sampai SMAIT akan meningkat secara kualitas dan kuantitas, baik dari sisi akhlak, al-Quran, akademik maupun bahasa.

Di bidang bahasa pada tahun ini divisi bahasa melalui  sang manajer  bapak Eed Kartawirana, S.Pd bertekad akan memperkuat program pembelajaran dan pembiasaan berbahasa asing terutama bahasa Arab dan bahasa Inggris. Mulai dari WI Class yang ada di SMPIT Thariq Bin Ziyad, IP Class yang ada di SMAIT Thariq Bin Ziyad, semua guru-guru bahasa Inggris mulai dari TKIT, SDIT, SMPIT baik yang fullday school maupun yang boarding school sampai SMAIT. Insya Allah divisi bahasa akan mengawal dan meningkatkan prestasi bahasa Inggris para guru dan siswanya.

Di bidang akademik sejak tahun pelajaran 2013-2014 lalu SDIT dan SMAIT Thariq Bin Ziyad sudah dipercaya untuk menjadi sekolah sasaran inti penerapan kurikulum 2013. Hal ini menunjukan bahwa LPIT Thariq Bin Ziyad selain dipercaya oleh masyarakat juga dipercaya oleh pemerintah dalam upaya mendidik dan mencerdaskan tunas-tunas bangsa menuju masyarakat Indonesia yang shaleh dan cerdas. Oleh karena itu divisi pendidikan yang dipimpin oleh ibu Sri Khobzah, S.Pd terus menerus meningkatkan kualitas dan kuantitas nilai akademik siswa, sekolah dan lembaga
.
Pada tahun pelajaran yang akan kita hadapi tahun ini (yaitu 2014-2015) Thariq Bin Ziyad sudah akan memasuki tahun kedua pelaksanaan kurikulum 2013 yaitu di kelas 1, 2, 4, 5, 7, 8, 10, dan 11 (SDIT, SMPIT dan SMAIT). Baik sekolah yang berada di jalur fullday school maupun yang berasrama atau boarding school, LPIT Thariq Bin Ziyad memberikan pelayanan yang sama tentang A3B sehingga bagi orangtua murid akan sama-sma merasakan bagaimana hasil dari A3B tersebut.

Baik tentang hasil maupun layanan LPIT Thariq Bin Ziyad senantiasa melakukan perbaikan melalui supervisi kinerja dan pelayanan serta survey hasil atau output dari A3B itu sendiri. Semoga di tahun 2014-2015 ini kualitas dan kuantitas, pelayanan dan output bisa lebih baik dan lebih meningkat, karena Thariq Bin Ziyad telah bertekad untuk selalu menjadi yang terbaik atau menjadi TRENDSETTER Sekolah Islam Unggulan baik di tingkat nasional maupun internasional. Allahu Akbar. Wallahu A’lam. [DM]


Selasa, 10 Februari 2015

#KonsultasiPendidikan-2 : Di sekolah Islam terpadu itu berapa persen pelajaran agama dan berapa persen pelajaran umum?

                         (Bersama Bapak Bambang Setiawan, Staf Ahli Direktur LPIT Thariq Bin Ziyad)

Pertanyaan:

Di sekolah Islam terpadu itu berapa persen pelajaran agama dan berapa persen pelajaran umum?

(IFL, di Prumnas Klender)

Jawaban:

Saya tidak mengetahui secara persis apa yang melatarbelakangi munculnya pertanyaan ini. Apakah karena adanya kategorisasi sekolah: pesantren, madrasah, dan sekolah umum? Atau karena faktor lain. Kalau melihat dari sisi kategorisasi tersebut, tentu kita dapat mengetahui secara jelas perbedaan antara ketiga jenis pendidikan tersebut. Akan tetapi setelah itu muncul lagi istilah baru dalam dunia persekolahan: “Sekolah Islam Terpadu”. Apanya yang terpadu? Bagaimana pelajaran agamanya? Berapa lama waktu belajarnya? Bagaimana kualifikasi guru-gurunya? Dan pertanyaan lain yang ada di benak pembaca semuanya.

Walaupun banyak aspek yang dapat diungkap dari sekolah Islam terpadu (SIT), kita hanya akan membahas sesuai dengan pertanyaan di atas.

SIT adalah sekolah yang memadukan pelajaran agama dan pelajaran lainnya (baca: umum) melalui proses manajemen pembelajaran tertentu sehingga dapat membentuk sebuah “attitude” (sikap) dari peserta didik. Istilah “memadukan” berarti membuat supaya menjadi satu. 

Artinya SIT menginginkan peserta didiknya memiliki kompetensi akademik dan akhlak yang sudah menjadi satu. SIT sangat memahami bahwa untuk terbangunnya akhlak bagi para peserta didik bukan hanya bersumber dari buku paket pelajaran pendidikan agama, tapi juga bersumber dari keteladanan para pendidik dan tenaga kependidikan (tenaga tata usaha sekolah dan tenaga lainnya non kependidikan). 

Oleh karena itu, para tenaga pendidik dari SIT memiliki kekhasan tersendiri. Mereka direkrut melalui proses seleksi yang mengarah pada kualifikasi keahlian professional dan sikap. Para pendidik akan menjadi teladan bagi peserta didik. Maka sikap, kebiasaan, mindset, intrapersonal skill, dan karakter mereka, termasuk standar pemahaman mereka terhadap Islam, menjadi faktor yang sangat penting. Secara nyata, kita akan melihat para tenaga pendidik di SIT adalah mereka yang menguasai bidang pengajarannya juga memiliki sikap yang patut diteladani serta memiliki pemahaman tentang keislaman, memenuhi standar dalam membaca Al Quran (tahsin) dan memiliki beberapa juz hafalan Al Quran (tahfidz). 

Pemahaman tentang keislaman itu yang akan mewarnai setiap aktivitas pembelajaran di kelas maupun dalam interaksi di luar kelas, meskipun mereka bukan guru agama. Nuansa keislaman itu akan mewarnai semua aktivitas pembelajaran, baik pelajaran matematika, sejarah, olah raga, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dsb.

Apabila ditinjau dari waktu belajar yang fullday, SIT memiliki program khas yakni tahsin dan tahfidz. Program yang dapat membiasakan para peserta didik untuk berinteraksi dengan Al Quran ini dapat dikatakan sebagai salah satu nilai tambah dari SIT.

Kembali ke pertanyaan di atas, berapa persen pelajaran agama dan berapa persen pelajaran umum?

Ya, benar. Para pembaca pasti sudah mengetahui jawabannya. Di SIT tidak ada pembagian persentase pelajaran agama dan umum karena yang terjadi adalah semua mata pelajaran disampaikan dengan atmosfir keislaman. 


[BS/DM]

Sabtu, 07 Februari 2015

DPR: Kemendikbud Harus Segera Membuat Regulasi Standar Jajanan di Sekolah


                                                                 ( Foto : Dr. Surahan Hidayat )

Anggota Komisi X DPR RI Surahman Hidayat mengatakan pemerintah khususnya Kemendikbud harus segera membuat regulasi tentang standar jajanan bagi siswa dan siswi di Sekolah.

Menurut Surahman, regulasi ini berfungsi untuk melindungi siswa dan siswi dari makanan jajanan yang membahayakan.

"Saat ini tidak ada pengawasan yang ketat terhadap jajanan bagi siswa dan siswi di sekolah, sehingga kejadian keracunan akibat mengkonsumsi jajanan kerap kali terjadi," ungkap Surahman dalam siaran persnya, Jumat (6/2/2015).

Dia juga mengatakan, sistem pendidikan nasional jangan hanya berkonsentrasi pada metodologi belajar dan mengajar, tetapi harus juga memperhatikan lingkungan pendidikan.

"Perhatian kepada kualitas jajanan di sekitar sekolah harus juga diperhatikan oleh pengelola lembaga pendidikan. Masalah ini akan saya sampaikan kepada pihak Kemendikbud pada agenda rapat kerja berikutnya," tegas Surahman yang juga Ketua MKD DPR RI ini.

Dia mengharapkan kasus keracunan akibat jajanan di sekolah ini jangan sampai berulang lagi. "Jiwa generasi penerus bangsa, harus dilindungi, sebab yang di butuhkan oleh mereka tidak hanya pada aspek intelektual saja, tetapi kesehatan jasmaninya juga perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah," pungkasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, sebanyak 117 Siswa SDN 2 Cigantang Tasikmalaya, Jawa Barat, keracunan jajanan sekolah. Penjelasan dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Cecep Zainal Kholis, 117 siswa SD Negeri 2 Cigantang, Kecamatan Mangkubumi itu sebagian sudah dipulangkan atau rawat jalan.

Sementara yang masih dirawat, sebanyak 22 siswa di Pukskesmas dan enam siswa dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Sukardjo Tasikmalaya pada Kamis.

[pasberita].

Jumat, 06 Februari 2015

[Video] Sambutan dan Arahan Kepala SDIT Thariq Bin Ziyad, Penelusuran Minat Bakat dan Kompetensi PPDB 2015-2016


Penerimaan Peserta Didik Baru SDIT Thariq Bin Ziyad salah satunya dengan mengadakan Penelusuran Minat Bakat dan Kemampuan Calon Siswa Baru dan Pindahan untuk tahun pelajaran 2015-2016. Pada Sabtu tanggal 7 Februari kegiatan tersebut secara bersamaan dilaksanakan di SDIT Thariq Bin Ziyad Pondok Hijau Permai di Kota Bekasi dan SDIT Thariq Bin Ziyad Perum Jatimulya di kabupaten Bekasi, berikut ini cuplikannya, selamat menyaksikan !


Copyright @ 2013 MAJALAH INTAJIYAH.