Jumat, 26 Februari 2016

[Video] Subhanallah Nasab Imam Syafi'i Bertemu Dengan Nasab Rosulullah Muhammad SAW



Bersama KH. Taufiqurrahman SQ, di Acara Parenting Akbar POMG SDIT Thariq Bin Ziyad Jatimulya, inilah cuplikan videonya :


[Intajiyah/DM]

Selasa, 09 Februari 2016

Ketua Dewan Pembina JSIT Pusat, Dr. Fahmy Alaydroes : "Sekolah Islam Terpadu Harus Lahirkan Insan Robbani"



Dr Fahmy Alaydroes , Ketua Dewan Pembina Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT), mengatakan, JSIT dibentuk agar sekolah dapat mendidik anak-anak dengan cara-cara yang diperintahkan Allah SWT atau menjadi Insan Robbani.

Fahmy berujar, konsep Islam terpadu yang dikembangkan sekolah-sekolah yang tergabung dalam JSIT merupakan sebuah model yang tepat untuk digunakan dalam dunia pendidikan.
Tujuan dari model yang tepat dan efektif adalah untuk menciptakan anak-anak yang mampu memimpin orang-orang muttaqin,” ujar Fahmy saat memberikan pengarahan dalam acara Seminar dan Sosialisasi Pemberdayaan Lembaga Pendidikan Sekolah Islam Terpadu dia di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Jumat (5/2).

Fahmy menuturkan, sekolah Islam terpadu tak hanya mendidik anak-anak untuk menjadi hebat dan pandai di dunia saja, tetapi juga untuk akhirat. Karena itu, kata dia, seluruh pengelola sekolah Islam terpadu harus dapat menyusun dan menyiapkan sekolah yang akan melahirkan generasi yang kuat.

Pembelajaran di sekolah Islam terpadu, kata dia, jangan sampai miskin stimulasi. Ia mengingatkan, “Tujuan utama sekolah Islam terpadu untuk membentuk karakter umat yang cerdas dan bertakwa,” ujar Fahmy.

Ketua Umum JSIT Indonesia Sukro Muhab mengatakan, pihak yayasan dan kepala sekolah Islam terpadu harus terintegrasi. Selama ini, kata dia, kepala sekolah telah banyak mendapatkan wawasan Islam terpadu, namun pihak yayasan belum. Menurut dia, perlu ada sosialisasi pengelolaan sekolah Islam terpadu bagi pengelola yayasan.

Dengan begitu, kata Sukro, ada terintegrasi yang baik antara yayasan dengan kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas sekolah Islam terpadu. “Kepala sekolah sering melakukan kegiatan mendapatkan wawasan dengan pelatihan, sosialisasi konsep SIT, pemahaman yang sama juga harus didapatkan oleh yayasan sehingga dapat selaras dan semakin kuat untuk membumikan sekolah Islam Terpadu,” papar Sukro.

Ia menuturkan, sekolah Islam terpadu memiliki tiga kurikulum yang berbeda dengan sekolah lainnya. Sekolah Islam terpadu menggunakan kurikulum nasional, kurikulum kekhasan Islam terpadu, dan kurikulum pengembangan diri.

Dalam kurikulum kekhasan ini, guru dan siswa diharapkan dapat mempelajari pelajaran umum dengan memperluas wawasan keagamaan dan mengintegrasikannya dengan ajaran Islam. (Republika/Islamedia/RATNA AJENG TEJOMUKTI )

Apresiasi Sang Guru Ngaji Kepada Film Religi "KETIKA MAS GAGAH PERGI" KMGP Oleh Salim A. Fillah


MALU PADA SI GANTENG
-dan berjuang menjadi gagah-
@salimafillah

Saya tercenung-menung membayangkan lika-liku hidup lelaki ganteng itu. Dia mengalami begitu banyak hal di masa lalu yang mungkin, -bagi ukuran psikologi kita hari ini-, dapat menjadi pembenaran untuk kelak berperilaku menyimpang.

Pertama; saat masih menjadi bocah kecil, sibling rivalry (persaingan antar saudara) di dalam keluarganya telah amat parah. Dengki kakak-kakaknya pada dirinya begitu tinggi. Kebencian pada adik sendiri itu meruyak menjadi permufakatan yang amat jahat.

Kedua; dia mengalami percobaan pembunuhan yang amat sadis, dilempar ke dalam sumur menjelang senja. Bayangkan sosok mungil itu direnggut dari Ayah & Bunda yang menyayanginya, terluka, sendirian, sempit, gelap, sunyi. Pengalaman semacam ini amat memicu trauma. Claustrophobia (takut pada ruang sempit tertutup) dan Auchlophobia (takut pada gelap) dapat menjadi gejala yang membayangi hidupnya.

Ketiga; dia menjadi korban human trafficking (perdagangan manusia). Kafilah niaga yang tak sengaja menemukannya ketika mengulurkan timba ke dalam sumur bersegera menjualnya sebagai budak dengan harga amat murah.

Keempat; dia mengalami sexual abuse (kekerasan seksual) dari orang yang amat dihormatinya. Nyonya rumah yang muda & cantik itu mengurungnya di ruangan tertutup, menggodanya, & menarik bajunya hingga robek. Lalu ketika Sang Tuan pulang, wanita bertipudaya itu balik memfitnahnya.

Kelima; dia mengalami sexual harrasment (perundungan seksual); ketika dengan niat balas dendam atas pergunjingan para wanita bangsawan padanya, oknum istri pejabat yang menggodanya itu menghimpun sebuah perjamuan, memaksa sang bujang tampil dengan pesonanya di tengah mereka. Para wanita yang mengiris jari itu, memintanya melakukan 'sesuatu' yang dijawabnya, "Duhai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada melakukan apa yang mereka ajakkan padaku."

Keenam; kriminalisasi. Dia harus hidup dalam penjara bukan karena kesalahannya. Dari sebuah kehidupan bangsawan yang megah dan mewah dia dijerembabkan ke dalam sel yang sempit dan jorok. Dia menjalaninya dengan tetap berdakwah pada kawan sejerujinya.
Ketujuh; pengkhianatan. Kawan yang dinubu'atkannya akan bebas dan menjadi penuang minuman raja, telah dipesan agar menyebut tentang dirinya di hadapan sang penguasa demi tegaknya keadilan. Tapi kawan itu lupa. Bertahun-tahun lamanya.

Jikapun sampai di sini saja; bukankah cukup alasan baginya untuk merasa bahwa hidupnya hancur, untuk menyimpan dendam, untuk merasa dunia ini kejam, untuk menyalahkan berbagai pihak & hal, serta untuk melakukan sesuatu yang keji namun selalu ada pembenarannya?

Tapi si ganteng itu memang menakjubkan. Dia tampil untuk menjadi penyelamat negeri dari paceklik mematikan. Dia tampil menanggung amanah yang tak sanggup dipikul orang lain. Dia mampu mengampuni semua yang pernah berlaku buruk dan menjadi sebab segala jatuh bangun dan seak-seok hidupnya. Dia rangkul sebelas bintang, bulan, dan matahari yang hendak bersujud itu supaya bersatu dalam pelukan damai, silatil arham, dan kemaafan.

Si ganteng itu, Yusuf 'Alaihis Salaam.

Maka di awal hikayat Allah menyebut kisahnya sebagai "sebaik-baik ceritera". Maka di akhir penceritaan Allah menegaskan bahwa dalam sebaik-baik kisah itu terdapat 'ibrah, pelajaran bagi orang-orang yang mendalam pemahamannya.

Dan kita amat ingin belajar menjadi si ganteng yang amat gagah menghadapi segala ketentuan Allah pada dirinya. Gagah justru karena bersandar kepada Allah. Sebab kuat lemahnya seseorang tergantung siapa sandarannya.

Sepahit apapun hidup kita, segetir apapun pengalaman diri, separah apapun lika-liku yang kita lalui; Yusuf adalah hujjah Allah agar kita tetap gagah menghadapi hidup ini. Semua insan hidup dalam berbagai bentuk ujian. Barangkali bentuknya tak serupa. Pun pula kadarnya berbeda. Tapi hakikatnya tetap sama.

Kepada kawan-kawan yang diuji dengan SSA (Same Sex Attraction) misalnya, menarik mundur garis waktu mungkin memang membuat Anda menemukan pembenaran diri dan sesuatu yang dapat disalahkan. Tapi jalan yang gagah adalah untuk tetap kembali pada Allah, mendengarkan nurani, dan menyimak apa firmanNya tentang tetap nista dan buruknya jalan untuk jatuh ke dalam aktivitas LGBT.

Semua insan diuji baik ketika berhadapan dengan syubhat bagi fikirannya maupun syahwat bagi hawa nafsunya. Rekan-rekan yang normalpun diuji Allah dengan betapa maraknya perzinaan, dan betapa dahsyatnya 'aurat diumbar. Semua diuji, ketika di gadget kita, berpindah dari keshalihan pada kemunkaran hanyalah satu kali klik atau satu sentuh tap.
Maka dibanding mereka, ujian anda hanya ditambah satu hal lagi; bahwa goda-goda syaithani bukan hanya lewat lawan jenis, melainkan melalui yang jauh lebih dekat, lebih akrab, lebih samar, lebih liar, lebih menantang.

Maka jadilah gagah karena selalu terhubung kepada Allah. Jadilah gagah dalam fikir karena syubhat tentang keadaan kita telah disibak oleh Quran. Jadilah gagah dalam rasa karena syahwat yang hendak menarik kita dalam dosa telah selalu kita adukan dengan taubat nashuha dalam hening bersamaNya.

Dia yang memperjalankan Yusuf dalam sebaik-baik kisah, juga menjaminkan sebaik-baik akhir bagi yang berani bertarung untuk menaklukkan syahwat dan hawa nafsunya.
"Dan adapun orang yang takut pada keagungan Rabbnya dan mencegah diri dari hawa nafsunya; maka surgalah tempat tinggalnya." (QS An Naazi'aat [79]: 40-41)

Selamat berhijrah. Selamat berjihad. Selamat menjadi gagah dengan bersandar kepada Allah. Dan selamat menonton "Ketika Mas Gagah Pergi", ‪#‎kmgpthemovie‬, yang di dalamnya ada pesan Mas Fisabilillah untuk "Move on! Moving on where? To what Allah say yes! Yes untuk sesuatu yang lebih baik!"

Sumber : FB Salim A. Fillah

Rabu, 03 Februari 2016

Inilah Pemenang Lomba Foto Bersama Ayah “FatherDay-Family Day” TKIT Thariq Bin Ziyad





Bertempat di gedung baru Preschool Thariq Bin Ziyad pada hari Sabtu, 23 Januari 2016 TKIT Thariq Bin Ziyad mengadakan lomba foto bersama ayah. Selain lomba foto ada juga lomba kreativitas lainnya dalam rangkan memeriahkan acara “Father Day atau Family Day” yang diadakan secara rutin di TKIT Thariq Bin Ziyad yang sekarang sudah dikembangkan menjadi Preschool karena selain ada kelas TK A dan TK B, ada juga kelas Kelompok Bermain (KB) dan Toddler (Pengasuhan Usia dini).

Ibu Indriani Mukim, S.Pd selaku kepala Preschool TKIT Thariq Bin Ziyad menjelaskan bahwa pendidikan anak bukan hanya tugas seorang ibu, tetapi ayah juga memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan anak. Untuk memberikan perhatian kepada mereka yang sudah tidak memiliki ayah atau ibu maka acara ini tidak hanya “Father Day” semata, maka disebutlah dengan acara “Family Day”. Pada ajang lomba foto bersama ayah semua peserta didik mulai dari kelas TK A dan TK B, ada juga kelas Kelompok Bermain (KB) dan Toddler (Pengasuhan Usia dini).

Juri lomba yang juga melibatkan awak Media Intajiyah Online yang diamanahkan untuk memilih 3 peserta lomba pilihan yang terbaik berdasarkan criteria yang ada maka terlebih dahulu juri telah memilih foto terbaik dari setiap kelas, setelah itu dirangking berdasarkan kriteria yang ada yakni dari sisi pencahayaan, focus, tema, keunikan dan sisi simetris dari foto yang ada.



Inilah 8 Besar peserta terpilih setiap kelas sesuai kriteria :

1
Fathan (toddler)
2
Khalisha (PG)
3
Zirly (A1)
4
Adzkiya (A3)/Aisyah (A3)
5
Mahes (B2)
6
Hafizh (B3)
7
Abghi (B1)
8
Khalifi (A2)

Dan inilah pemenangnya sesuai perolehan nilai masing-masing :





NO
NAMA
JUMLAH
JUARA


1
Fathan (toddler)
442


2
Khalisha (PG)
444


3
Zirly (A1)
445
3

4
Adzkiya (A3)/Aisyah (A3)
443


5
Mahes (B2)
446
2

6
Hafizh (B3)
448
1

7
Abghi (B1)
439


8
Khalifi (A2)
444



[DM]

POMG SDIT Thariq Bin Ziyad Jatimulya Gelar Parenting Akbar Bersama KH. Taufiqurrahman, SQ.










Bekasi_(Media Iantajiyah Online). Sebanyak lima ratus lebih orangtua murid SDIT Thariq Bin Ziyad ikut serta dalam acara Parenting Akbar di SDIT Thariq Bin Ziyad pada Sabtu, 30 Januari 2016. Kegiatan ini merupakan acara puncak parenting yang diadakan secara berjenjang mulai dari tingkat Korlas (Kooordinator Kelas), Koordinator Jenjang (Korjen) yang diadakan secara rutin setiap bulan, triwulan atau semester, demikian pernyataan Kepala sekolah SDIT Thariq Bin Ziyad saat memberikan sambutan pembukaan di acara tersebut.

POMG setiap bulannya selalu mengadakan kegiatan antara lalin pengajian bulanan. Tujuannya adalah selain untuk menambah ilmu agama (Islam) juga untuk lebih meningkatkan kedekatan dengan sekolah dan guru agar bisa bersinergi dengan orangtua dalam mendidik putra-putrinya di SDIT Thariq Bin Ziyad. Sambutan dari POMG yang disampaikan oleh Ibu Endang, beliau sangat memberikan apresiasi kepada segenap orangtua murid SDIT Thariq Bin Ziyad Jatimulya yang telah membantu dan berkontribusi pada acara tersebut.

Ucapan terima kasih beliau juga khususnya kepada pada suami dari pengurus POMG yang telah mengizinkan istri-istrinya untuk aktif bersama POMG dalam menjalankan amanah pendidikan di Sekolah Islam Terpadu Thariq Bin ziyad. Semoga hal ini menjadi langkah awal untuk membangun segitiga emas kerjasama baik di rumah maupun di sekolah. Parenting Akbar tahun ini menghadirkan pembicara yang merupakan lulusan sarjana dan pasca sarjana Institut PTIQ Jakarta KH. Taufiqurrahman SQ.

Dalam acara Parenting Akbar yang dipandu oleh Bapak Manajer Pembinaan dan Qur'anLPIT Thariq Bin Ziyad Bapak Drs. H. Muhammad itu para peserta sangat antusias mengikuti acara yang bertema "Mendidik Anak Ala Rosulullah". Pembicara dengan penuh humor yangsegar dan mendidik menjadikan peserta lebih semangat untuk mendengarkan paparan dan nasehat terutama terkait dengan akronim dari ANAK itu sendiri yakni A = Amanah, N = Nikmat, A = Akhlak  dan K = Kaaffah. Sampai pada sesi tanya jawab beberapa perwakilan orangtua banyak yang menyampaikan pertanyaan kepada narasumber.

Terkait dengan amanah yang diterima orangtua terkait dengan anaknya maka rosulullah mengajarkan kepada ummatnya untuk memberi nama yang terbaik, mengajarkan alkitab yakni al-quran dan assunnah serta menjadikan Rosulullah sebagai tauladan dala aqidah, ibadah dan akhlak. Semoga apa yang digulirkan oleh Lembaga dan Yayasan Thariq Bin ziyad yakni menguatkan simpul (A3B) Akhlak, Al-Qur'an, Akademik dan bahasa untuk menuju Trendsetter sekolah Islam Unggulan sebagaimana yang dicita-citakan akan tercapai secara bertahap dan berkelanjutan. Wallahu a'lam. [DM]

Selasa, 02 Februari 2016

POMG SDIT Thariq Bin Ziyad Pondok Hijau Gelar Parenting Bersama Astri Ivo




Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Mommies...
Mama kerja? Punya anak balita atau anak usia sekolah? Lantas punya hobi yg juga ingin dilakukan di waktu me time-nya..? Tapi sering banget bentrok hingga berasa grabag-grubug saat harus meng-handle semua dalam waktu yang juga hampir bersamaan. Riweuuh pisaaann bahkan kadang jadi stress sendiri karena kelimpungan. Nahh.. Supaya punya kiat mengatasi kelimpungan kita atas berbagai kegiatan kita sebagai IRT+, yuk kita sharing bareng sama Bunda ASTRI IVO di Acara Talkshow Parenting :

Tema : "Anakku? Karirku? & Hobiku?"
Pembicara : Astri Ivo (Public Figure, Penulis, Praktisi Parenting)
Hari/Tanggal : SABTU, 30 Januari 2016
Waktu : Pukul 08.00 - 12.00 WIB
Tempat : SDIT Thoriq Bin Ziyad Pondok Hijau Kota Bekasi.
Tiket : Rp 65.000 (dapat Goody Bag, Snack Box & Doorprize).
Tempat terbatas, tiket hubungi Ibu Joice 085715639960

Jazakumullah khairan katsiran..
Mohon bantu sebarkan kepada saudara dan rekan2 kita yang mungkin membutuhkan 
ilmu tentang parenting ini!!

Panitia Talkshow TBZ PHP Bekasi

 ======================================================

Berikut Reportasenya dari unit SDIT Thariq Bin Ziyad Pondok Hijau Permai yang diterima Media Intajiyah Online : 


Bekasi (30/01), Talkshow Parenting "Anakkku? Karirku? & Hobiku?" sedang berlangsung di SDIT Thariq Bin Ziyad Pondok Hijau Permai. Dipandu Oleh MC Ibu Nita dan Ibu Dea. Tasmi Qs.Al-Qalam oleh Ananda Tiara Adzkia Kelas 2C. Moderator Ibu Reni Rochyati,S.S. Pembicara utama Bunda Astri Ivo yang merupakan seorang ibu rumah tangga dan pendakwah.

Dalam sambutan Kepala Sekolah Ibu Siti Rohayati, S.Pd. berkata bahwa "Anak-anak adalah harta yang paling berharga, modal orangtua ke surgaNYA".

"Maksimalkan sisi positif & kelebihan anak, dan juga harus mau 'berdamai' dengan kekurangan anak sambil tetap terus berusaha diperbaiki", ujar Bunda Astri Ivo saat memceritakan pengalamannya selama hidupnya.

Bekalan ilmu ini sangat bermanfaat dalam mendidik dan mengatur karir serta hobi para orangtua.
Ketua Panitia Ibu Tri Retno, SE dan ketua POMG Ibu Rini Andriani,S.S beserta seluruh panitia telah berhasil sukses atas terselenggaranya acara ini dengan lancar dan semangat dari para peserta hingga akhir acara.  Alhamdulillah.. Biidznillah.




Silahkan di Like Fanpage nya POMG ya moms sholehah..
https://m.facebook.com/PomgThoriq/



Copyright @ 2013 MAJALAH INTAJIYAH.