Karena ada dorongan hati untuk mengabdikan diri di wilayah
Bekasi, Beliau (Sa’duddin – pen.) memutuskan untuk keluar dari Lembaga Khairu
Ummah dan kembali hijrah ke Bekasi pada tahun 1994 dengan mengontrak rumah di
Perumahan Bulak Kapal Permai. Ketika Beliau berdomisili di Bekasi, Beliau
bergabung dengan Yayasan Al-Muslim.
Perannya sebagai penggagas SD Islam Terpadu Al-Muslim
mendorong pihak Yayasan Al-Muslim untuk mengamanahi beliau menjadi kepala SDIT
Thariq Bin Ziyad Al-Muslim. Nama Yayasan Thariq Bin Ziyad sebenarnya telah
didirikan Belaiu bersama teman-teman dakwahnya. Akan tetapi, mengingat tidak
sedikitnya dana yang harus disiapkan untuk mendirikan Lembaga Pendidikan di
bawah naungan Thariq Bin Ziyad, akhirnya Beliau memutuskan untuk bekerja sama
dengan Yayasan Al-Muslim Bekasi. Beliau menjalani profesi guru yang mendapat
tugas tambahan sebagai Kepala SDIT Thariq Bin Ziyad Al-Muslim juga merangkap
sebagai supir antar jemput siswa yang saat itu baru berjumlah belasan orang.
Pada tahun 1996, beliau memutuskan untuk keluar dari Yayasan
Al-Muslim, mengingat adanya perbedaan prinsip dan visi misi pengembangan
lembaga pendidikan. Setelah itu, Beliau menggagas berdirinya SDIT Thariq Bin
Ziyad secara mandiri. Tahap awal yakni satu tahun pertama, proses belajar-mengajar
SDIT Thariq Bin Ziyad diselenggarakan dengan menyewa ruangan kelas yang berada
di area Masjid Amar Ma’ruf Bulak Kapal. Tahun 1997, Belai memperoleh fasilitas
sosial di wilayah Perumahan Pondok Hijau Permai seluas 1.500 m2. Dibangunlah
gedung SDIT Thariq Bin Ziyad untuk pertama kalinya melalui dukungan dari para
donatur dan pihak Yayasan Thariq Bin Ziyad.
Mulai saat itu tahun 2006, Ustadz Sa’duddin sebagai ketua
Yayasan Thariq Bin Ziyad berkomitmen untuk meluaskan perannya dalam mewujudkan
pembinaan pendidikan siswa-siswi yang berkesinambungan mulai pendidikan Usia
Dini (TKIT) sampai tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA-IT). Dengan dukungan
masyarakat luas, Beliau berharap sekolah ini mampu menjadi sekolah unggulan
baik dari sisi kualitas maupun dari sisi moralitas.
Yang menjadi dasar
pemikiran DR. H. Sa’duddin, MM. dalam mengembangkan lembaga pendidikan dan
dakwah adalah firman Allah Swt. dalam Al-Qur’an surat Ali Imron (3:140)
berikut.
“... dan masa (kejayaan dan
kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat
pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan
orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'.
dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.”
Demikian juga firman Allah Swt. dalam Al-Qur’an surat Annisa
(4:9) berikut.
“Dan hendaklah takut kepada Allah
orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang
lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka... “
Beliau berpandangan bahwa jika kita
mampu melakukan tadabur terhadap ayat Allah tersebut, sebagai orang yang
beriman kita wajib meyakini bahwa Allah Swt. akan mengembalikan kejayaan dan
kepemimpinan atas peradaban dunia ini kepada Kaum Muslimin yang benar-benar
memiliki kesiapan untuk mengemban amanah sebagai pemimpin. Sosok dan karakter
pemimpin yang dibutuhkan tentunya merupakan visualisasi dari kekuatan dan
kesatuan Umat atau Generasi yang memiliki karakter kuat dan mampu mengemban
amanah melanjutkan risalah Islam yang mulia. Oleh karena itu, kita harus
senantiasa berupaya mewujudkannya sebagai salah satu bentuk pengabdian dan amal
saleh kita kepada Allah Swt. dan secara turun-temurun kesadaran akan tanggung
jawab mengembalikan kejayaan Islam tersebut kita wariskan kepada generasi
penerus agar Umat ini memiliki harapan untuk perubahan ke arah yang lebih baik.
Pewarisan nilai-nilai tersebut
tentu saja harus dimulai dengan membentuk karakter umat atau generasi sesuai
panduan Qur’ani yang sangat penting untuk dimulai sedini mungkin. Tidak ada
kata terlambat atau menyerah sampai allah Swt. menentukan takdir-Nya bagi kita
semua. Oleh karena itu, modal utama bagi generasi umat ini dalam kehidupan
untuk dapat meraih kesuksesan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat harus
benar-benar kita investasikan secara baik dan tepat serta dapat kita pastikan
menghasilkan generasi terbaik umat ini.
Fokus perhatian kita bagi lahirnya
generasi masa depan harapan umat tentunya harus dimulai dengan memberikan
pendidikan yang aik dan berkualitas. Hal ini telah dicontohkan oleh generasi
terbaik umat terdahulu. Pendidikan yang bernuansa keislaman memegang peranan
yang sangat penting bagi lahirnya generasi umat. Pendidikan Islam mampu
menghadirkan perubahan ke arah yang lebih baik, menciptakan iklim pergaulan
sosial yang lebih bermartabat, dan pada akhirnya menghadirkan berbagai kemajuan
bagi bangsa dan negara.
Yayasan Thariq Bin Ziyad yang
berdiri sejak tahun 1994 ini telah berupaya untuk menghadirkan sekolah Islam
terpadu yang berkualitas dengan standar yang sesuai dengan perkembangan dunia
pendidikan. Selain itu, dikombinasikan pula dengan adanya muatan pendidikan
Islam yang komprehensif untuk melahirkan generasi yang shaleh dan cerdas sesuai
dengan cita-cita umat ini.
Pertumbuhan sekolah-sekolah Islam
terpadu di bawah naungan Lembaga Pendidikan Islam Terpadu (LPIT) Thariq Bin
Ziyad sebagai perpanjangan tangan dari Yayasan Thariq Bin Ziyad telah terlihat
perkembangannya secara nyata sangat pesat dan ke depannya akan terus
ditingkatkan kualitasnya. Kenyataan yang ada pada saat ini adalah hasil dari
mimpi di masa lalu. Mimpi saat ini Insya Allah akan menjadi kenyataan pada masa
yang akan datang.[ ]
Sumber :
Biografi DR. H.
Sa’duddin MM (Bupati Bekasi Periode 2007-2012) oleh DR. Sukarmawan, M.Pd.