Selasa, 25 April 2017

Leadership dan Jaminan Mutu Pendidikan




                                     Suasana Radin LPIT TBZ hari ke-2 di Bumi Cikeas Sentul Bogor

Pada saat umat Islam, masyarakat umum dan orangtua anak didik sedang mencari sekolah, madrasah atau pesantren sebagai tempat pilihan untuk pendidikan putra dan putrinya maka yang mereka pilih adalah sekolah, madrasah atau pesantren yang memiliki mutu pendidikan yang berkualitas.  Baik kualitas input, proses maupun outputnya, maupun prestasi dan kualitas pelayanannya.

Mutu pendidikan yang berkualitas di sebuah sekolah, madrasah atau pesantren sangat terkait erat dengan kepemimpina atau leadership sekolah tersebut. Tulisan dalam artikel ini tidak akan membahas tentang apa dan bagaimana mutu pendidikan, tapi akan membahas tentang leadership dari sudut pandang yang lain sebagai faktor terpenting dalam  system jaminan mutu.

Disarikan dari Qultum alias Kuliah Tujuh Menit Bakda Shubuh dari Ust. Adih Amin, MA pada acara Rapat Dinas LPIT Thariq Bin Ziyad tahun 2017 di Bumi Cikeas Sentul Bogor, 26 April 2017, beliau mengutip ayat tentang Kholifah Fil Ard, yaitu dalam surat Al-Baqoroh ayat 30, yang mana beliau lebih suka mengartikannya dengan istilah leadership atau kepemimpinan.

Jika saat ini ada sebagian komponen umat Islam yang semangat menggelorakan khilafah sementara disisi lain ada sebagian komponen umat Islam yang lainnya juga getol menolak konsep khilafah dengan alasan bahwa itu bertentangan dengan demokrasi dan NKRI, maka penjelasan Ustadz Adih Amin tentang kholifah yang ada dalam Al-Qur’an akan terasa lebih mengena kepada kita semuanya.

Sebagaimana kita ketahui bahwa leadership atau kepemimpinan adalah sesuatu yang sangat terkait dengan kehidupan kita sebagai manusia, baik dalam skala individu, keluarga  maupun sosial baik dalam masyarakat, atau organisasi termasuk di lembaga pendidikan bahkan berbangsa dan bernegara. Seperti terdapat dalam hadits Rosulullah yang menyatakan bahwa setiap kita adalah pemimpin.

Pendidikan Islam Terpadu yang diselengarakan di LPIT Thariq Bin Ziyad dan seluruh Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia sangat menekankan kepada segenap aspek kehidupan peserta didik sebagai seorang hamba Allah yang dipandah secara utuh dan terpadu, tidak dipandang secara parsial, sehingga pendidikan yang tepat bagi mereka adalah pendidikan Islam yang terpadu. 

Pendidikan Islam Terpadu yang memperhatikan manusia bukan hanya dari satu sisi kemanusiaannya saja (Bani Adam) tetapi juga secara utuh yaitu dari sisi intelektual sebagai hamba Allah yang memiliki akal dan rasio (basyariyah) dan dari sisi psikologisnya (insane atau an-naas) yaitu makhluk yang memiliki kejiwaan dan hati nurani. Ketiga sisi itulah yang harus disentuh secara proporsional oleh pendidikan.

Sebagai konsekwensinya adalah kepemimpinan dalam lembaga pendidikan menurut Ustadz Adih Amin harus menghadirkan kepemimpinan yang mampu memadukan ketiga aspek pendidikan tadi. Karena dengan ketenangan jiwa, kejernihan berpikir dan ketegasan yang terukur dalam kebijakan dan kebijaksanaannya akan mempengaruhi kualitas sebagai jaminan mutu pendidikan.

Terlebih-lebih dalam aspek kejiwaah atau ruhani, jika kita berkaca kepada risalah para nabi dan para roslul aspek ruhani adalah sesuatu yang sangat diperhatikan. Sehingga sebelum Muhammad bin Abdullah diangkat menjadi Rosul diusia 40 tahun beliau banyak berkholwat atau bertahanus di gua Hiro, sebagai ikhtiar dalam mencari petunjuk dan solusi untuk menghadirkan solusi atas kerusakan masyarakat jahiliyah pada pada saat itu, maka Allah menurunkan wahyu-Nya sebagai solusi dan sebagai materi pendidikan. 

Kepemimpina atau leadership yang diperlukan saat ini masa kini ternyata bukan hanya pemimpin mampu mengenyangkan perut, otak, kantong saja, tetapi sosok pemimpin masa kini adalah sosok pemimpin yang mampu memenuhi kebutuhan otak, hati dan jasad manusia secara simultan dan berkelanjutan. Kalau dalam istilah orang Jawa Barat itu disebut dengan istilah karaos (terasa, olah hati), kahartos (olah otak) dan kabuktos (program-programnya, kebutuhan fisik, olah fisik).

LPIT Thariq Bin Ziyad adalah lembaga pendidikan Islam terpadu yang berbasis Al-Qur’an, dengan telah ditetapkannya konsep A3B (Akhlak, Al-Qur’an, Akademik dan Bahasa) pada Radin tahun 2013 maka boleh dikatakana bukan Thariq Bin Ziyad hanya berbasis Al-Qur’an tetapi juga berbasis Akhlak Tarbiyah, Akademik Prestatif dan Bahasa Internasional yang mumpuni.

Semoga proyek peradaban yang hampir mirip dengan proyek generasi Turki Muda “Muhammad Al-Fatih”  di Turki atau Sayyid Nursi dengan Risalah Annurnya itu bisa terwujud adan menjadi kenyataan hadir di Indonesia, dengan tema Radin tahun ini “Sistem Jaminan Mutu Pendidikan Berbasis A3B” semoga Thariq Bin Ziyad terus berkiprah dengan jaminan mutu kualitasnya untuk umat dan bangsa. Wallahu a’lam.[DM]

Sistem Penjaminan Mutu A3B Menjadi Tema Radin 2017 LPIT Thariq Bin Ziyad









Bogor Cikeas (25-26/04) LPIT Thariq Bin Ziyad mengadakan Rapat Dinas 2017. Tema tahun ini adalah Penguatan Sistem Penjaminan Mutu A3B (Akademik, Akhlak, Al Quran dan Bahasa) LPIT Thariq Bin Ziyad menuju Sekolah Unggul. Tema ini diambil untuk untuk menajamkan kembali target mutu lulusan LPIT Thariq Bin ziyad. Hal ini dipandang perlu agar lulusan Thariq Bin Ziyad dapat sesuai dengan tuntunan zaman saat ini. 

 
Rapat Dinas dihadiri oleh Direktur, Kepala, Wakil Kepala sekolah dan Kepala Quran dan Manager yang terdapat di LPIT Thariq Bin Ziyad. Rapat dibuka oleh Ketua Yayasan Thariq Bin Ziyad Ustadz Dr. Saadudin, MM yang memberikan arahan tentang pentingnya peningkatan mutu secara berkesinambungan dan keistiqamahan pendidik dan tenaga pendidik dalam mendidik peserta didik dengan nilai-nilai Islam (NA).


Sumber : Instagram @smaitthariq, Foto : FB Nursiti Fatimah

Sabtu, 15 April 2017

“SAUNK BEKEN” Wadah Kreativitas Pemuda BERDIKARI, KREATIF dan KEREN




                                                                  Saunk BEKEN Bekasi

Kecenderungan dan gaya hidup generasi muda masa kini  yang berbeda-beda menjadikan komunitas anak muda tumbuh subur dan beragam dimana-mana. Ada yang coraknya seni dan budaya, ada agama dan spiritual, ada olehraga dan ketangkasan, ada pula hobi dan bakat, ada juga yang mengarah ke bisnis sosial dan entrepreneurship, lingkungan hidup dan lain-lain.

Saunk Beken adalah salah satu contohnya, komunitas yang digagas dan diinisiasi oleh aktivitas Komunitas Pemuda Beken melalui Gerakan Pemuda Beken, mengusung jargon atau tema berdikari (entrepreneur), kreatif (bakat atau hobi dan keterampilan) serta keren (agama atau spiritual). Memang kelihatannya kurang atau tidak spesifik, tapi ada skala prioritas dari ketiga sasaran di atas.

Sasaran pertama adalah berdikari, sebagai implementasi dari proses pendidikan, pelatihan dan pembinaan yang telah dilakukan melalui komunitas tersebut Saunk Beken berharap mereka mampu berdikari, berdikari dalam segala hal baik dalam menuntut ilmu, dalam mencari pekerjaan atau dalam mengarungi luasnya samudera kehidupan. Dalam kondisi sempit atau lapang semangat berdikari harus terus ditumbuhkan. 

Kemandirian dalam berusaha, mencari pekerjaan dan dalam kehidupan bagaimana ditumbuhkan dalam jiwa pemuda semangat berwirausaha atau entrepreneur, sehingga jiwa enterpreneurshipnya bisa muncul, tumbuh dan berkembang. Meskipun hal tersebut banyak didominasi oleh factor pribadi (motivasi, minat dan bakat), tetapi lingkungan sosial (keluarga, komunitas dan masyarakat) juga ikut berperan dalam membentuk mental dan jiwa entrepreneur.

Sasaran kedua adalah kreatif, sebagai wahana penyaluran kreativitas, minat, dan bakat, baik di bidang olah skill tertentu, raga, dan kesenian. Tidak bisa dipungkiri bahwa hampir semua orang membutuhkan hiburan, rekreasi  dan refreasing. Maka dengan menumbuhkan jiwa kreatif secara fitrah potensi manusia akan berkembang dan terkembangkan.

Melalui media Saunk Beken diharapkan membuka ruang kreativitas para pemuda kita menemukan tempatnya dan merasa difasilitasi, wadah serta panggungnya disediakan. Peluangnya adalah bisa kembali kepada tujuan Saunk Beken yang pertama yaitu berdikari. Selain itu bisa bersinergi dengan lembaga pendidikan melalui wadah ekstra kurikuler.

Sasaran ketiga adalah keren, sebagai makhluk mulia ciptaan Allah, Tuhan Yang Maha Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa, maka puncak kenikmatan tentunya adalah dari Sang Maha Pemilik kenikmatan itu sendiri, maka melalui Komunitas Pemuda Beken maka Saunk Beken haru menjadikan sarana bagi kaula muda untuk tetap memelihara amanah dan fitrahnya sebagai manusia beriman dan bertaqwa. Jadi taglinenya  adalah tanpa agama, meninggalkan agama, melupakan agama beleum disebut keren.

Nilai-nilai dan jiwa entrepreneurship, etos dan budaya kerja  kreatif harus benar-benar muncul dari keyakinan dan benar-benar dilandasi atau dijiwai oleh dasar yang sangat mendasar dan kuat, dan hal itu ada pada keyakinan, keimanan atau agama yang dianutnya. Maka jangan pisahkan hal itu dari kehidupan agar senantiasa terjaga dari narkoba, pergaulan bebas, minuman keras dan prilaku destruktif lainnya, Wallahu a’lam. [DM]

Profil Komunitas “PEMUDA BEKEN” Bekasi : Pemuda Itu Ya BERDIKARI, KREATIF dan KEREN


                                                 Komunitas Pemuda BEKEN (Berdikari, Kreatif, Keren)


Salah satu ciri terpenting dan utama dari pemuda atau yang mempunyai jiwa muda adalah dalam hal berpikir atau pola pikirnya yang dinamis tidak statis atau linear. Selain dari daya kritis dan daya kreativitasnya yang tinggi, keberadaan pemuda sangat penting dalam setiap masa, maka kebutuhan akan stok pemuda-pemudi  ideal masa depan menjadi suatu keharusan. Bangsa yang besar selain dia adalah bangsa yang menghormati para pahlawannya juga mereka yang memuliakan generasi mudanya.

Pemuliaan pemuda tidak lepas dari system pendidikan suatu bangsa, system pendidikan suatu bangsa seharusnya juga tidak  lepas dari system nilai yang berlaku dalam keluarga dan masyarakatnya. Profil pemuda-pemudi ideal  yang merupakan output dari proses pendidikan yang benar dapat kita lihat dari gambaran ideal pemuda di masa lalu yang kisahnya telah diabadikan oleh Allah dalam kitab sucinya (Al-Qur’an) dan kitab-kitab sebelumnya atau dalam buku sejarah  perjuangan suatu bangsa. 

Para pendiri bangsa ini dipenuhi oleh sosok para pemuda yang tekadnya kuat, berani menggelorakan kebenaran, dan gigih dalam berjuang. Secara ideal dapat digambarkan bahwa mereka adalah sosok pemuda yang patriotik, kreatif dan solid atau setia kawan. Sesuai dengan fitrah dan fungsinya mereka hadir kea lam dunia ini merupakan hamba Allah, pemakmur bumi dan pemimpin di dalam dirinya, komunitasnya, organisasi dan masyarakatnya.

Mereka sangat menyadari dan memahami benar tentang kebutuhan dasar sebagai manusia yang harus dipenuhi. Sedikitnya tiga macam kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi secara bersamaan dan berkelanjutan, yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan akal dan kebutuhan ruhani. Ketiganya mencerminkan tiga unsure dasar dalam penciptaan manusia yaitu fisik (tanah), pikiran (akal) dan psikis (hati dan ruh). Maka materi dan kurikulum pendidikan yang baik adalah harus memadukan atara ketiganya.

Jika diabaikan salah satu dari ketiganya maka akan terjadi ketimpangan, ketidak seimbangan dan ketidak stabilan. Jika hal itu terjadi maka akan terjadi kepribadian yang terpecah,  ganda atau terbelah. Akibatnya ketika ia hadir di tengah-tengah masyarakat maka dia akan menjadi masalah dengan lingkungannya, sosok problem maker atau sampah masyarakat. Dan itu tidak kita harapkan dari mereka para pemuda kita di masa kini maupun masa yang akan datang.

Oleh karena itu maka komunitas Pemuda Beken hadir untuk membantu menjawab permasalahan di atas dan ikut serta bersama komponen lainnya untuk menghadirkan solusinya. Melalui proses pendidikan, pelatihan, pembimbingan yang dilakukan secara berkelanjutan maka akan terbentuk pribadi-pribadi yang memiliki bekal dan karakteristik unggulan dan utama. Karakter tersebut terangkum dalam tiga kategori yaitu pribadi yang berdikari, pribadi yang kreatif dan pribadi yang keren.

Pribadi berdikari terkait dengan kemampuan mereka dalam berusaha dan bekerja sehingga ia mampu berpenghasilan (qodirun alal kasbi) dan bermanfaat bagi orang lain (nafiun li ghoirihi). Sedangkan pribadi kreatif adalah pribadi yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan (mutsaqoful fikri), pandai dalam mengatur waktunya (haritsun ala waqtihi) teratur dalam setiap urusannya (munadhomun fi su’unihi), dan memiliki kesabaran dan mempunyai daya juang tinggi (mujahidun linafsihi).

Pribadi keren yang dimaksud menurut komunitas Pemuda Beken adalah pemuda yang dia tidak terombang ambing fitrahnya oleh lingkungan atau masyarakat kapanpun dan dimanapun berada. Ia akan istikomah, konsisten dan konsekwen dengan janjinya, dengan amanahnya dan dengan fitrahnya sebagai manusia. Pribadi keren yang dimaksud adalah pribadi yang bersih dan lurus akidahnya (salimul aqidah), tepat dan benar dalam ibadahnya (sohihul ibadah), tegar dan mulia akhlaknya (matinul khuluq), serta kuat dan bugar fisiknya (qowiyyul jismi).

                                                               Logo Pemuda BEKEN

Itulah sekelumit gambaran tentang komunitas Pemuda BEKEN berdasarkan wawancara kami dengan ketua komunitasnya Bang Latu Harhary dan pengurus komunitas di kota Bekasi beberapa waktu lalu. Semoga menginspirasi para pemuda-pemudi kita semuanya. Harapannya semoga dengan keberadaan komunitas ini bermanfaat dan bersinergi dengan komunitas pemuda-pemudi yang lainnya. Wallahu a’lam. [DM]

Kamis, 13 April 2017

[Video] Undang Polisi, SDIT Thariq Bin Ziyad Adakan Pendidikan Profesi Sejak Dini



Latihan Pramuka hari ini terasa istimewa bagi siswa dan siswi SDIT Thariq Bin Ziyad karena latihan hari sekolah mengundang Polisi untuk belajar bersama mereka. Berikut ini adalah cuplikan Videonya :


[DM]

Latihan Pramuka Bersama Polisi, Siswa Thariq Bin Ziyad Siap Jadi POLCIL


                   Selesai latihan Pramuka Siaga (Kelas 1 sampai 3) Berfose bersama Pak Polisi

Latihan Pramuka hari ini terasa istimewa bagi siswa dan siswi SDIT Thariq Bin Ziyad karena latihan hari sekolah mengundang Polisi untuk belajar bersama mereka. Tanpak terlihat dari antusiasme mereka saat menyambut pak Polisi saat baru datang di sekolah, maupun melepas kepergian mereka saat pulang dari Thariq Bin Ziyad. Pak Polisi dibuat sibuk untuk menyelami siswa-siswi  Thariq Bin Ziyad Jatimulya Kelas 1 sampai 3 yang saat itu merupakan jam pelajaran Eksktra Kurikuler (Ekskur) wajib Pramuka.

Selesai memberikan pengarahan selama kurang lebih dua jam pelajaran atau sekitar satu jam beneran, Pak Polisi yang berasal dari Polsek Tambun Selatan diterima oleh Pimpinan sekolah dan sempat berdialog di ruang kepala sekolah membicarakan tentang tawaran program yaitu Polisi Cilik atau Polcil. Jika selama ini kerjasama yang dilakukan hanya kunjungan atau undangan setahun sekali maka dengan kegiatan Polcil nanti akan lebih intensif kerjasama antara keduanya.

Dihadapan siswa kelas 1 sampai 3 yang berjumlah kurang lebih 381 siswa perwakilan Polisi yang dipimpin oleh Pak Tarmuji bertanya kepada para siswa tentang beberapa hal, mulai dari siapa yang bercita-cita ingin jadi polisi?, apa tugas polisi?, apa itu polisi lalulintas?, bagaimana menjaga keselamatan dll. Berikut ini foto kegiatannya :

























































“FUN LEARNING BY EXPLORING NATURE” Rihlah Ilmiah SDIT Thariq Bin Ziyad Pondok Hijau

           
                              Peserta Rihlah Ilmiah memberikan minum susu kepada kambing

Assalamu’alaikum wr wb.

Alhamdulillah segala puji dan nikmat dari Allah SWT sehingga hari ini kami panitia Rihlah Ilmiah kelas 1 dan 2 SDIT TBZ PHP bisa melaksanakan kegiatan yang bertema “FUN LEARNING BY EXPLORING NATURE” dengan baik dan lancar, sholawat dan salam kita haturkan kpd pejuang khudwah hasanah Rosulullah Muhammad SAW.

Sudah menjadi hal yang biasa jika anak-anak belajar melalui video, gambar-gambar atau slide-slide yang ditampilkan oleh gurunya.

Tapi hari ini anak-anak belajar langsung mengenal hewan dan tanaman dengan mengunjungi “D’Kandang Farm” yaitu tempat Edukasi Wisata tentang tanaman, hewan dan bagaimana anak-anak bisa menghargai lingkungannya.

Wahananya banyak dan seru seperti wahana menangkap ikan, memandikan kerbau, memeras susu sapi, memberi makan (sapi, kambing, kelinci), menanam tanaman hias, panen kangkung dan sawi, membuat boneka ayam, membuat layang-layang dan lain-lain.

Anak-anak juga diajarkan bagaimana mereka harus menyayangi hewan dan memberi makan hewan, menyayangi tanaman dan merawat tanaman.


In sya Allah pengalaman dan pembelajaran hari ini bisa menjadikan sebuah inspirasi yang besar, menghasilkan karya yang luar biasa untuk pengalaman mereka dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin. [PHP/DM]

Berikut ini galeri foto kegiatannya :










Copyright @ 2013 MAJALAH INTAJIYAH.