Bambar : Masjid Istiqlal dan Aksi Bela Islam
Terus terang
tulisan ini sudah diniatkan jauh-jauh hari, seharusnya sudah ada pada saat
komponen umat melakukan koordinasi terkait dengan situasi bangsa terkini atau
yang lebih dikenal dengan “Risalah Istiqlal”.
Risalah yang ditandatangani pada tanggal 18 September 2016 itu memuat 9
poin kesepakatan. Semangat keumatan yang mengambil latar belakang masjid Negara
tebesar se-Asia Tenggara itu terbukti telah hingga melahirkan gerakan. Apa yang
disebut dengan Aksi Bela Islam I (14 Oktober 2016), Aksi Bela Islam
II (4 September 2016) dan Aksi Bela Islam III (2 Desember 2016).
Aksi bahkan
terus bergulir sampai hari, pekan dan bulan berikutnya. Bahkan sampai ganti tahun dari 2016 ke 2017
hingga kini. Dan hari ini (2 Maret 2017) Istiqlal dikunjungi oleh Raja salman
selaku yang dijuluki khodimul haromain (pelayan dua kota suci) yaitu Makkah
Al-Mukarromah yang di dalamnya ada Masjidil Harom dan Madinah Al-Munawwroh yang
di dalamnya ada masjidun Nabawi, Istiqlal kini semakin terkenal. Menjadi
kebanggaan kita sebagai bangsa dengan jumlah muslim terbesar di dunia, sehingga
risalah suci bahwa Islam sebagai Rahmatan Lil’alamin berada di pundak
kita bersama.
Aksi umat Islam berikutnya setelah aksi yang
dikenal dengan sebutan 1410 (ABI I), 411
(ABI II) dan 212 (ABI III), adalah berupa Aksi Shalat Shubuh Berjamaah pada
tanggal 12 Desember 2016 yang bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Besar
Muhammad SAW, sehingga disebut Aksi 1212 dan Aksi 212 jilid II
pada tanggal 21 Februari 2016 meski tidak menjadikan lagi Istiqlal sebagai
pusat aksinya. Aksi 212 jilid II mengambil latarnya adalah gedung
DPR-MPR. Dan ternyata selain berkunjung ke Masjid Istiqlal hari ini Raja Salman
juga berkunjung ke gedung DPR-MPR untuk bertemu dengan tokoh umat Islam, umat
beragama dan tokoh Negara dan bangsa.
Kunjungan Raja
salman yang konon merupakan kunjungan dengan berjumlah rombongan terbanyak,
dengan waktu kunjungan terlama dan dengan total rencana investasi yang tinggi
itu banyak pihak menaruh perhatian dan harapan demi pembangunan kedua Negara yang
bersahabat sejak lama itu sehingga bisa saling menguntungkan. Apalagi di tengah
kondisi ekonomi (isu tenaga illegal dari Cina, hutang RI, Tenaga Kerja
Indonesia dll.), situasi politik nasional maupun daerah terutama DKI
Jakarta, jelang putaran ke-2 Pilkada (Isu terorisme, radikalisme, kondisi politik
global dll.).
Isu yang tak
kalah pentingnya adalah tentang agama, keragaman dan keberagamaan (kuota haji,
situasi di internal umat Islam, antar umat beragama dll.), kunjungan Sang Raja
diharapkan membawa banyak manfaatnya. Meskipun yang rencananya hanya 3 hari di
Jakarta dan Bogor serta 9 hari di Bali, boleh jadi ini bukan hanya sekedar
kunjungan biasa tapi lebih dari itu sebagai sebuah pelatihan atau pesantren kilat
tersendiri bagi bangsa ini tergantung darimana sudut pandangnya. Bangsa yang
sedang haus dengan ilmu dan kering dari kerohanian, dan minim dengan tokoh yang
mampu merekatkan antara seluruh perbedaan yang ada menjadi nilai tersendiri kunjungan
Raja salman kali ini.
Dan akhirnya
kita berharap negeri ini menjadi negeri aman, damai, sejahtera, gemah ripah,
repeh, rapih sebagaimana negeri Arab Saudi di bawah kepemimpinan Raja Salman,
negeri yang digambarkan oleh Allah dalam surat Al-Quraisy (106) ayat 1-4 :
106:1. karena
kebiasaan orang-orang Quraisy,
106:2. (yaitu)
kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas[1602].
106:3. Maka
hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah).
106:4. yang
telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan
mereka dari ketakutan.
Catatan
Ayat :
[1602]
Orang Quraisy biasa Mengadakan perjalanan terutama untuk berdagang ke negeri
Syam pada musim panas dan ke negeri Yaman pada musim dingin. dalam perjalanan
itu mereka mendapat jaminan keamanan dari penguasa-penguasa dari negeri-negeri
yang dilaluinya. ini adalah suatu nikmat yang Amat besar dari Tuhan mereka.
oleh karena itu sewajarnyalah mereka menyembah Allah yang telah memberikan
nikmat itu kepada mereka.
Selain itu digambarkan
lagi contoh negeri lainnya dalam surat Saba (34) ayat 15 :
34:15. Sesungguhnya
bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka Yaitu dua
buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan):
"Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah
kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan
yang Maha Pengampun".
Untuk menuju negeri
yang ideal dan dicita-citakan oleh kedua Negara maka ada sisi kesamaan diantara
perbedaan kedua Negara sahbat tesebut yaitu harus sama-sama menjadi pemelihara,
pelayan, dan pemakmur masjid di kedua negaranya, yaitu Istiqlal di Indonesia dan
Masjidil Harom di Makkah serta Masjid Nabawi di Madinah. Sebagaimana telah
dicontohkan oleh Roslul-Nya, yang merupakan junjungan kita bersama, Nabi
Muhammad SAW, yang mana beliau membangun peradabannya dimulai dari masjid.
Gambar : Menara Masjid Istiqlal
9:108.
Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu (Masjid Diror) selama-lamanya.
Sesungguh- nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari
pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. di dalamnya mesjid itu ada
orang-orang yang ingin membersihkan diri. dan Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bersih.
Rosulullah
SAW Bersabda :
Masjid
adalah rumah bagi setiap orang yang beriman (HR. Abu Nuaim)
Selamat kepada
Raja salman, Selamat kepada Bapak Presiden Jokowi dan Selamat kepada Imam Besar
Masjid Istiqlal, Bapak Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A. Semoga Istiqlal
makin terkenal, dan jadi contoh untuk Masjid dan Musholla lainnya di seluruh
pelosok nusantara dalam rangka pemakmurannya, baik pemakmuran dalam bidang
ibadah, bidang taklim dan dakwan serta dalam bidang sosial dan muamalah.
Semoga dengan “Semangat
Istiqlal” masjid yang makin terkenal
sejak kunjungan Raja Salman ini bisa membuat bangsanya dapat membangun jiwanya
dan membangun raganya, sehingga dapat menolong sesame bangsa lainnya yang masih
terjajah, termasuk bangsa dan rakyat Palestina, yang di dalamnya ada Masjidil
Aqsho, masjid yang disucikan oleh seluruh umat Islam dunia, setelah Masjdil
Harom dan Masjid Nabawi. Wallahu a’lam. [DM].
By : Aa Dym / @dimyat1