Selasa, 12 September 2017
Idul Adha 1438 H LPIT Thariq Bin Ziyad Sembelih 22 Sapi dan 60 Kambing atau Domba
Posted By:
Majalah Intajiyah
on Selasa, September 12, 2017
Idul Adha 1438 H LPIT Thariq Bin Ziyad berhasil mengumpulkan dan mendistribusikan hewan qurban yang terdiri dari 22 Sapi dan 60 Kambing atau Domba.
Rinciannya dari hasil rekap setiap unit adalah sebagai berikut :
1. TKIT = 2 sapi dan 10 kambing
2. SDIT PHP = 4 sapi dan 6 kambing
3. SDIT JTM = 6 sapi dan 20 kambing
4. SMPIT = 3 sapi dan 13 kambing
5. SMAIT = 4 sapi dan 3 kambing
6. SMPIT Boarding School = 5 sapi dan 8 kambing
Sumber : Manajer Pendidikan LPIT Thariq Bin Ziyad
Semoga amal ibadah para pequrban diterima disisi Allah SWT.
Jumat, 18 Agustus 2017
Testimoni Orangtua Murid SDIT Thariq Bin Ziyad, Agus Awe: "Lahirkan Terus Generasi Baru"
Posted By:
Majalah Intajiyah
on Jumat, Agustus 18, 2017
Keluarga Bapak H. Agus Wahyudin (Agus Awe), FB. Agus Awe
Long Time Ago
Anak gadis kecil itu.
Bersama kakak dan adiknya.
Harus tetap ke sekolah di SDIT Thariq bin Ziyad.
Namun jalan depan rumah kami penuh air. Karena air langit yang berlomba turun.
Menggedongnya merupakan satu-satunya pilihan.
Agar sampai ke mobil jemputan.
Long Time Ago
Anak gadis kecil itu.
Bersama kakak dan adiknya.
Harus tetap ke sekolah di SDIT Thariq bin Ziyad.
Namun jalan depan rumah kami penuh air. Karena air langit yang berlomba turun.
Menggedongnya merupakan satu-satunya pilihan.
Agar sampai ke mobil jemputan.
Di tengah hujan dengan tangan menggengam payung.
Satu tangan lainnya menggendongnya.
Mengantar hingga pinggir mobil jemputan.
Satu-persatu digendong.
Dengan nafas yang terus bertahan.
dan kaki yang perlahan menyibak banjir.
Doa dan lambaian tangan
melepas kepergian mereka
ke tempat diri membangun akhlaq, iman dan ilmu.
Selepas dari SD, kami mengantar mereka untuk tiga tahun tinggal di Ponpes Husnul Khotimah.
Tempat yang teramat jauh dari rumah kami.
Perjalanan mereka dilanjutkan.
Merangkai sejarah dalam membangun ibadah dan ilmu.
Duduk di kursi SMA hingga meraih sarjana.
Layaknya dalam kehidupan
sakit tak pernah diudang, namun kadang menghampiri.
Pernah empat anak kami sakit bersamaan.
Padahal secara bersamaan, ibunda mereka sedang mengandung si bungsu.
Kami merawat mereka dengan segenap kasih sayang.
Juga dengan doa yang terucap dan lirih dalam hati.
Kini, dua dari lima anak kami telah menikah. Membangun kehidupan baru bersama orang lain yang akhirnya menjadi bagian dari keluarga kami.
Kemarin, Sofie Maulida meneruskan jejak keturunan keluarga.
Begitu juga Mabrury Jurnalis menyiapkan lagi penerus riwayat keluarga.
Ayo, Nak.
Lahirkan terus generasi baru
yang menjadi bagian dari kekuatan dahsyat agama, keluarga, saudara, handai tolan dan masyarakat.
Dan kelak akhiri hidup ini dengan husnul khotimah
dan keturunan kita berdoa serta beramal yang pahalanya juga dipersembahkan untuk kita.
Sumber : FB Agus Awe
Satu tangan lainnya menggendongnya.
Mengantar hingga pinggir mobil jemputan.
Satu-persatu digendong.
Dengan nafas yang terus bertahan.
dan kaki yang perlahan menyibak banjir.
Doa dan lambaian tangan
melepas kepergian mereka
ke tempat diri membangun akhlaq, iman dan ilmu.
Selepas dari SD, kami mengantar mereka untuk tiga tahun tinggal di Ponpes Husnul Khotimah.
Tempat yang teramat jauh dari rumah kami.
Perjalanan mereka dilanjutkan.
Merangkai sejarah dalam membangun ibadah dan ilmu.
Duduk di kursi SMA hingga meraih sarjana.
Layaknya dalam kehidupan
sakit tak pernah diudang, namun kadang menghampiri.
Pernah empat anak kami sakit bersamaan.
Padahal secara bersamaan, ibunda mereka sedang mengandung si bungsu.
Kami merawat mereka dengan segenap kasih sayang.
Juga dengan doa yang terucap dan lirih dalam hati.
Kini, dua dari lima anak kami telah menikah. Membangun kehidupan baru bersama orang lain yang akhirnya menjadi bagian dari keluarga kami.
Kemarin, Sofie Maulida meneruskan jejak keturunan keluarga.
Begitu juga Mabrury Jurnalis menyiapkan lagi penerus riwayat keluarga.
Ayo, Nak.
Lahirkan terus generasi baru
yang menjadi bagian dari kekuatan dahsyat agama, keluarga, saudara, handai tolan dan masyarakat.
Dan kelak akhiri hidup ini dengan husnul khotimah
dan keturunan kita berdoa serta beramal yang pahalanya juga dipersembahkan untuk kita.
Sumber : FB Agus Awe
Selasa, 25 April 2017
Leadership dan Jaminan Mutu Pendidikan
Posted By:
Majalah Intajiyah
on Selasa, April 25, 2017
Suasana Radin LPIT TBZ hari ke-2 di Bumi Cikeas Sentul Bogor
Pada saat umat Islam, masyarakat
umum dan orangtua anak didik sedang mencari sekolah, madrasah atau pesantren
sebagai tempat pilihan untuk pendidikan putra dan putrinya maka yang mereka
pilih adalah sekolah, madrasah atau pesantren yang memiliki mutu pendidikan
yang berkualitas. Baik kualitas input,
proses maupun outputnya, maupun prestasi dan kualitas pelayanannya.
Mutu pendidikan yang berkualitas
di sebuah sekolah, madrasah atau pesantren sangat terkait erat dengan kepemimpina
atau leadership sekolah tersebut. Tulisan dalam artikel ini tidak akan membahas
tentang apa dan bagaimana mutu pendidikan, tapi akan membahas tentang
leadership dari sudut pandang yang lain sebagai faktor terpenting dalam system jaminan mutu.
Disarikan dari Qultum alias
Kuliah Tujuh Menit Bakda Shubuh dari Ust. Adih Amin, MA pada acara Rapat Dinas
LPIT Thariq Bin Ziyad tahun 2017 di Bumi Cikeas Sentul Bogor, 26 April 2017,
beliau mengutip ayat tentang Kholifah Fil Ard, yaitu dalam surat Al-Baqoroh
ayat 30, yang mana beliau lebih suka mengartikannya dengan istilah leadership
atau kepemimpinan.
Jika saat ini ada sebagian
komponen umat Islam yang semangat menggelorakan khilafah sementara disisi lain
ada sebagian komponen umat Islam yang lainnya juga getol menolak konsep
khilafah dengan alasan bahwa itu bertentangan dengan demokrasi dan NKRI, maka
penjelasan Ustadz Adih Amin tentang kholifah yang ada dalam Al-Qur’an akan
terasa lebih mengena kepada kita semuanya.
Sebagaimana kita ketahui bahwa
leadership atau kepemimpinan adalah sesuatu yang sangat terkait dengan
kehidupan kita sebagai manusia, baik dalam skala individu, keluarga maupun sosial baik dalam masyarakat, atau
organisasi termasuk di lembaga pendidikan bahkan berbangsa dan bernegara.
Seperti terdapat dalam hadits Rosulullah yang menyatakan bahwa setiap kita
adalah pemimpin.
Pendidikan Islam Terpadu yang
diselengarakan di LPIT Thariq Bin Ziyad dan seluruh Jaringan Sekolah Islam
Terpadu (JSIT) Indonesia sangat menekankan kepada segenap aspek kehidupan
peserta didik sebagai seorang hamba Allah yang dipandah secara utuh dan
terpadu, tidak dipandang secara parsial, sehingga pendidikan yang tepat bagi
mereka adalah pendidikan Islam yang terpadu.
Pendidikan Islam Terpadu yang
memperhatikan manusia bukan hanya dari satu sisi kemanusiaannya saja (Bani
Adam) tetapi juga secara utuh yaitu dari sisi intelektual sebagai hamba Allah
yang memiliki akal dan rasio (basyariyah) dan dari sisi psikologisnya (insane
atau an-naas) yaitu makhluk yang memiliki kejiwaan dan hati nurani. Ketiga sisi
itulah yang harus disentuh secara proporsional oleh pendidikan.
Sebagai konsekwensinya adalah
kepemimpinan dalam lembaga pendidikan menurut Ustadz Adih Amin harus
menghadirkan kepemimpinan yang mampu memadukan ketiga aspek pendidikan tadi.
Karena dengan ketenangan jiwa, kejernihan berpikir dan ketegasan yang terukur
dalam kebijakan dan kebijaksanaannya akan mempengaruhi kualitas sebagai jaminan
mutu pendidikan.
Terlebih-lebih dalam aspek
kejiwaah atau ruhani, jika kita berkaca kepada risalah para nabi dan para
roslul aspek ruhani adalah sesuatu yang sangat diperhatikan. Sehingga sebelum Muhammad bin Abdullah diangkat menjadi Rosul diusia 40 tahun beliau banyak berkholwat atau
bertahanus di gua Hiro, sebagai ikhtiar dalam mencari petunjuk dan solusi untuk
menghadirkan solusi atas kerusakan masyarakat jahiliyah pada pada saat itu,
maka Allah menurunkan wahyu-Nya sebagai solusi dan sebagai materi pendidikan.
Kepemimpina atau leadership yang
diperlukan saat ini masa kini ternyata bukan hanya pemimpin mampu mengenyangkan
perut, otak, kantong saja, tetapi sosok pemimpin masa kini adalah sosok
pemimpin yang mampu memenuhi kebutuhan otak, hati dan jasad manusia secara
simultan dan berkelanjutan. Kalau dalam istilah orang Jawa Barat itu disebut
dengan istilah karaos (terasa, olah hati), kahartos (olah otak) dan kabuktos (program-programnya, kebutuhan
fisik, olah fisik).
LPIT Thariq Bin Ziyad adalah
lembaga pendidikan Islam terpadu yang berbasis Al-Qur’an, dengan telah
ditetapkannya konsep A3B (Akhlak, Al-Qur’an, Akademik dan Bahasa) pada Radin
tahun 2013 maka boleh dikatakana bukan Thariq Bin Ziyad hanya berbasis
Al-Qur’an tetapi juga berbasis Akhlak Tarbiyah, Akademik Prestatif dan Bahasa
Internasional yang mumpuni.
Semoga proyek peradaban yang
hampir mirip dengan proyek generasi Turki Muda “Muhammad Al-Fatih” di Turki atau Sayyid Nursi dengan Risalah Annurnya itu bisa terwujud adan menjadi
kenyataan hadir di Indonesia, dengan tema Radin tahun ini “Sistem Jaminan Mutu
Pendidikan Berbasis A3B” semoga Thariq Bin Ziyad terus berkiprah dengan jaminan
mutu kualitasnya untuk umat dan bangsa. Wallahu a’lam.[DM]
Sistem Penjaminan Mutu A3B Menjadi Tema Radin 2017 LPIT Thariq Bin Ziyad
Posted By:
Majalah Intajiyah
on Selasa, April 25, 2017
Bogor Cikeas (25-26/04) LPIT Thariq Bin Ziyad mengadakan Rapat Dinas 2017. Tema tahun ini adalah Penguatan Sistem Penjaminan Mutu A3B (Akademik, Akhlak, Al Quran dan Bahasa) LPIT Thariq Bin Ziyad menuju Sekolah Unggul. Tema ini diambil untuk untuk menajamkan kembali target mutu lulusan LPIT Thariq Bin ziyad. Hal ini dipandang perlu agar lulusan Thariq Bin Ziyad dapat sesuai dengan tuntunan zaman saat ini.
Rapat Dinas dihadiri oleh Direktur, Kepala, Wakil Kepala sekolah dan Kepala Quran dan Manager yang terdapat di LPIT Thariq Bin Ziyad. Rapat dibuka oleh Ketua Yayasan Thariq Bin Ziyad Ustadz Dr. Saadudin, MM yang memberikan arahan tentang pentingnya peningkatan mutu secara berkesinambungan dan keistiqamahan pendidik dan tenaga pendidik dalam mendidik peserta didik dengan nilai-nilai Islam (NA).
Sumber : Instagram @smaitthariq, Foto : FB Nursiti Fatimah
Sabtu, 15 April 2017
“SAUNK BEKEN” Wadah Kreativitas Pemuda BERDIKARI, KREATIF dan KEREN
Posted By:
Majalah Intajiyah
on Sabtu, April 15, 2017
Saunk BEKEN Bekasi
Kecenderungan dan gaya hidup generasi muda masa kini yang berbeda-beda menjadikan komunitas anak
muda tumbuh subur dan beragam dimana-mana. Ada yang coraknya seni dan budaya,
ada agama dan spiritual, ada olehraga dan ketangkasan, ada pula hobi dan bakat,
ada juga yang mengarah ke bisnis sosial dan entrepreneurship, lingkungan hidup
dan lain-lain.
Saunk Beken adalah salah satu contohnya, komunitas yang
digagas dan diinisiasi oleh aktivitas Komunitas Pemuda Beken melalui Gerakan
Pemuda Beken, mengusung jargon atau tema berdikari (entrepreneur), kreatif
(bakat atau hobi dan keterampilan) serta keren (agama atau
spiritual). Memang kelihatannya kurang atau tidak spesifik, tapi ada skala
prioritas dari ketiga sasaran di atas.
Sasaran pertama adalah berdikari, sebagai
implementasi dari proses pendidikan, pelatihan dan pembinaan yang telah
dilakukan melalui komunitas tersebut Saunk Beken berharap mereka mampu
berdikari, berdikari dalam segala hal baik dalam menuntut ilmu, dalam mencari
pekerjaan atau dalam mengarungi luasnya samudera kehidupan. Dalam kondisi
sempit atau lapang semangat berdikari harus terus ditumbuhkan.
Kemandirian dalam berusaha, mencari pekerjaan dan dalam
kehidupan bagaimana ditumbuhkan dalam jiwa pemuda semangat berwirausaha atau
entrepreneur, sehingga jiwa enterpreneurshipnya bisa muncul, tumbuh dan
berkembang. Meskipun hal tersebut banyak didominasi oleh factor pribadi
(motivasi, minat dan bakat), tetapi lingkungan sosial (keluarga, komunitas dan
masyarakat) juga ikut berperan dalam membentuk mental dan jiwa entrepreneur.
Sasaran kedua adalah kreatif, sebagai wahana
penyaluran kreativitas, minat, dan bakat, baik di bidang olah skill tertentu,
raga, dan kesenian. Tidak bisa dipungkiri bahwa hampir semua orang membutuhkan
hiburan, rekreasi dan refreasing. Maka
dengan menumbuhkan jiwa kreatif secara fitrah potensi manusia akan berkembang
dan terkembangkan.
Melalui media Saunk Beken diharapkan membuka ruang
kreativitas para pemuda kita menemukan tempatnya dan merasa difasilitasi, wadah
serta panggungnya disediakan. Peluangnya adalah bisa kembali kepada tujuan
Saunk Beken yang pertama yaitu berdikari. Selain itu bisa bersinergi dengan
lembaga pendidikan melalui wadah ekstra kurikuler.
Sasaran ketiga adalah keren, sebagai makhluk
mulia ciptaan Allah, Tuhan Yang Maha Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa, maka puncak
kenikmatan tentunya adalah dari Sang Maha Pemilik kenikmatan itu sendiri, maka
melalui Komunitas Pemuda Beken maka Saunk Beken haru menjadikan sarana bagi
kaula muda untuk tetap memelihara amanah dan fitrahnya sebagai manusia beriman
dan bertaqwa. Jadi taglinenya adalah
tanpa agama, meninggalkan agama, melupakan agama beleum disebut keren.
Nilai-nilai dan jiwa entrepreneurship, etos dan budaya
kerja kreatif harus benar-benar muncul
dari keyakinan dan benar-benar dilandasi atau dijiwai oleh dasar yang sangat
mendasar dan kuat, dan hal itu ada pada keyakinan, keimanan atau agama yang
dianutnya. Maka jangan pisahkan hal itu dari kehidupan agar senantiasa terjaga
dari narkoba, pergaulan bebas, minuman keras dan prilaku destruktif lainnya,
Wallahu a’lam. [DM]
Profil Komunitas “PEMUDA BEKEN” Bekasi : Pemuda Itu Ya BERDIKARI, KREATIF dan KEREN
Posted By:
Majalah Intajiyah
on Sabtu, April 15, 2017
Komunitas Pemuda BEKEN (Berdikari, Kreatif, Keren)
Salah satu ciri terpenting dan utama dari pemuda atau yang
mempunyai jiwa muda adalah dalam hal berpikir atau pola pikirnya yang dinamis
tidak statis atau linear. Selain dari daya kritis dan daya kreativitasnya yang
tinggi, keberadaan pemuda sangat penting dalam setiap masa, maka kebutuhan akan
stok pemuda-pemudi ideal masa depan
menjadi suatu keharusan. Bangsa yang besar selain dia adalah bangsa yang
menghormati para pahlawannya juga mereka yang memuliakan generasi mudanya.
Pemuliaan pemuda tidak lepas dari system pendidikan suatu
bangsa, system pendidikan suatu bangsa seharusnya juga tidak lepas dari system nilai yang berlaku dalam
keluarga dan masyarakatnya. Profil pemuda-pemudi ideal yang merupakan output dari proses pendidikan
yang benar dapat kita lihat dari gambaran ideal pemuda di masa lalu yang
kisahnya telah diabadikan oleh Allah dalam kitab sucinya (Al-Qur’an) dan
kitab-kitab sebelumnya atau dalam buku sejarah
perjuangan suatu bangsa.
Para pendiri bangsa ini dipenuhi oleh sosok para pemuda yang
tekadnya kuat, berani menggelorakan kebenaran, dan gigih dalam berjuang. Secara
ideal dapat digambarkan bahwa mereka adalah sosok pemuda yang patriotik,
kreatif dan solid atau setia kawan. Sesuai dengan fitrah dan fungsinya mereka
hadir kea lam dunia ini merupakan hamba Allah, pemakmur bumi dan pemimpin di
dalam dirinya, komunitasnya, organisasi dan masyarakatnya.
Mereka sangat menyadari dan memahami benar tentang kebutuhan
dasar sebagai manusia yang harus dipenuhi. Sedikitnya tiga macam kebutuhan
dasar manusia yang harus dipenuhi secara bersamaan dan berkelanjutan, yaitu
kebutuhan fisik, kebutuhan akal dan kebutuhan ruhani. Ketiganya mencerminkan
tiga unsure dasar dalam penciptaan manusia yaitu fisik (tanah), pikiran (akal)
dan psikis (hati dan ruh). Maka materi dan kurikulum pendidikan yang baik
adalah harus memadukan atara ketiganya.
Jika diabaikan salah satu dari ketiganya maka akan terjadi
ketimpangan, ketidak seimbangan dan ketidak stabilan. Jika hal itu terjadi maka
akan terjadi kepribadian yang terpecah,
ganda atau terbelah. Akibatnya ketika ia hadir di tengah-tengah
masyarakat maka dia akan menjadi masalah dengan lingkungannya, sosok problem
maker atau sampah masyarakat. Dan itu tidak kita harapkan dari mereka para
pemuda kita di masa kini maupun masa yang akan datang.
Oleh karena itu maka komunitas Pemuda Beken hadir untuk
membantu menjawab permasalahan di atas dan ikut serta bersama komponen lainnya
untuk menghadirkan solusinya. Melalui proses pendidikan, pelatihan,
pembimbingan yang dilakukan secara berkelanjutan maka akan terbentuk
pribadi-pribadi yang memiliki bekal dan karakteristik unggulan dan utama.
Karakter tersebut terangkum dalam tiga kategori yaitu pribadi yang berdikari,
pribadi yang kreatif dan pribadi yang keren.
Pribadi berdikari terkait dengan kemampuan mereka dalam berusaha
dan bekerja sehingga ia mampu berpenghasilan (qodirun alal kasbi)
dan bermanfaat bagi orang lain (nafiun li ghoirihi). Sedangkan
pribadi kreatif adalah pribadi yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan (mutsaqoful
fikri), pandai dalam mengatur waktunya (haritsun ala waqtihi)
teratur dalam setiap urusannya (munadhomun fi su’unihi), dan
memiliki kesabaran dan mempunyai daya juang tinggi (mujahidun linafsihi).
Pribadi keren yang dimaksud menurut komunitas Pemuda Beken
adalah pemuda yang dia tidak terombang ambing fitrahnya oleh lingkungan atau
masyarakat kapanpun dan dimanapun berada. Ia akan istikomah, konsisten dan
konsekwen dengan janjinya, dengan amanahnya dan dengan fitrahnya sebagai
manusia. Pribadi keren yang dimaksud adalah pribadi yang bersih dan lurus
akidahnya (salimul aqidah), tepat dan benar dalam ibadahnya (sohihul
ibadah), tegar dan mulia akhlaknya (matinul khuluq),
serta kuat dan bugar fisiknya (qowiyyul jismi).
Logo Pemuda BEKEN
Logo Pemuda BEKEN
Itulah sekelumit gambaran tentang komunitas Pemuda BEKEN berdasarkan
wawancara kami dengan ketua komunitasnya Bang Latu Harhary dan pengurus
komunitas di kota Bekasi beberapa waktu lalu. Semoga menginspirasi para pemuda-pemudi
kita semuanya. Harapannya semoga dengan keberadaan komunitas ini bermanfaat dan
bersinergi dengan komunitas pemuda-pemudi yang lainnya. Wallahu a’lam. [DM]
Kamis, 13 April 2017
[Video] Undang Polisi, SDIT Thariq Bin Ziyad Adakan Pendidikan Profesi Sejak Dini
Posted By:
Majalah Intajiyah
on Kamis, April 13, 2017
Latihan Pramuka hari ini terasa istimewa bagi siswa dan siswi SDIT Thariq Bin Ziyad karena latihan hari sekolah mengundang Polisi untuk belajar bersama mereka. Berikut ini adalah cuplikan Videonya :
[DM]
Latihan Pramuka Bersama Polisi, Siswa Thariq Bin Ziyad Siap Jadi POLCIL
Posted By:
Majalah Intajiyah
on Kamis, April 13, 2017
Selesai latihan Pramuka Siaga (Kelas 1 sampai 3) Berfose bersama Pak Polisi
Latihan Pramuka hari ini terasa istimewa bagi siswa dan siswi SDIT Thariq Bin Ziyad karena latihan hari sekolah mengundang Polisi untuk belajar bersama mereka. Tanpak terlihat dari antusiasme mereka saat menyambut pak Polisi saat baru datang di sekolah, maupun melepas kepergian mereka saat pulang dari Thariq Bin Ziyad. Pak Polisi dibuat sibuk untuk menyelami siswa-siswi Thariq Bin Ziyad Jatimulya Kelas 1 sampai 3 yang saat itu merupakan jam pelajaran Eksktra Kurikuler (Ekskur) wajib Pramuka.
Selesai memberikan pengarahan selama kurang lebih dua jam pelajaran atau sekitar satu jam beneran, Pak Polisi yang berasal dari Polsek Tambun Selatan diterima oleh Pimpinan sekolah dan sempat berdialog di ruang kepala sekolah membicarakan tentang tawaran program yaitu Polisi Cilik atau Polcil. Jika selama ini kerjasama yang dilakukan hanya kunjungan atau undangan setahun sekali maka dengan kegiatan Polcil nanti akan lebih intensif kerjasama antara keduanya.
Dihadapan siswa kelas 1 sampai 3 yang berjumlah kurang lebih 381 siswa perwakilan Polisi yang dipimpin oleh Pak Tarmuji bertanya kepada para siswa tentang beberapa hal, mulai dari siapa yang bercita-cita ingin jadi polisi?, apa tugas polisi?, apa itu polisi lalulintas?, bagaimana menjaga keselamatan dll. Berikut ini foto kegiatannya :
“FUN LEARNING BY EXPLORING NATURE” Rihlah Ilmiah SDIT Thariq Bin Ziyad Pondok Hijau
Posted By:
Majalah Intajiyah
on Kamis, April 13, 2017
Peserta Rihlah Ilmiah memberikan minum susu kepada kambing
Assalamu’alaikum wr wb.
Alhamdulillah
segala puji dan nikmat dari Allah SWT sehingga hari ini kami panitia Rihlah
Ilmiah kelas 1 dan 2 SDIT TBZ PHP bisa melaksanakan kegiatan yang bertema “FUN LEARNING BY EXPLORING NATURE” dengan
baik dan lancar, sholawat dan salam kita haturkan kpd pejuang khudwah hasanah
Rosulullah Muhammad SAW.
Sudah menjadi
hal yang biasa jika anak-anak belajar melalui video, gambar-gambar atau
slide-slide yang ditampilkan oleh gurunya.
Tapi hari ini
anak-anak belajar langsung mengenal hewan dan tanaman dengan mengunjungi
“D’Kandang Farm” yaitu tempat Edukasi Wisata tentang tanaman, hewan dan
bagaimana anak-anak bisa menghargai lingkungannya.
Wahananya banyak
dan seru seperti wahana menangkap ikan, memandikan kerbau, memeras susu sapi, memberi
makan (sapi, kambing, kelinci), menanam tanaman hias, panen kangkung dan sawi, membuat boneka ayam, membuat layang-layang dan lain-lain.
Anak-anak juga
diajarkan bagaimana mereka harus menyayangi hewan dan memberi makan hewan,
menyayangi tanaman dan merawat tanaman.
In sya Allah
pengalaman dan pembelajaran hari ini bisa menjadikan sebuah inspirasi yang
besar, menghasilkan karya yang luar biasa untuk pengalaman mereka dalam
kehidupan sehari-hari. Aamiin. [PHP/DM]
Berikut ini galeri foto kegiatannya :
Langganan:
Postingan (Atom)