Indikator kesuksesan manusia di dunia menurut Ust. Nurkosim adalah bukan hanya ketika di dunianya saja tetapi di dunia dan di akhirat, sehingga beliau menyitir sebuah ayat yang berbunyi "Waman juhjiha anin naar wa udkhilal jannah faqod faaza, yang artinya barangsiapa yang dibebaskan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia adalah orang yang beruntung" QS.
Berarti perkara iman dengan hari akhirat itu sangat penting, karena tanpa iman kepada hari akhirat tidak mungkin seseorang ingin berupaya dan berbekal untuk akhirat kelak. Maka dari itu iman yang ke lima adalah iman kepada hari akhirat. Ketika seseorang memiliki iman kepada hari akhirat maka pilihannya di akhirat itu tidak ada lain kecuali mendapat surga atau neraka.
Allah SWT tidak begitu saja menciptakan manusia di dunia ini, kecuali dengan perangkat dan senjata yang sudah disiapkan. Bahkan strategi atau perangkat untuk mendapatkan hidayahnya pun sudah disiapkan. Kalau kita baca Al-Quran awal dan tengah surat Al-Baqoroh ada hal yang unik yakni Al-Quran yang tidak ada keraguan di dalamnya ini adalah petunjuk bagi orang yang bertaqwa. Sementara kalau kita perhatikan di ayat yang tengah surat Al-Baqorohnya disebutkan bahwa Al-Qur'an ini adalah turun di bulan Ramadhan dan menjadi petunjuk bagi manusia, penjelasan atas petunjuk-petunjuk dan sebagai furqon atau pembeda.
Perangakat, strategi, bekal dan apa-apa yang akan kita butuhkan untuk mendapatkan keselamatan di dunia dan kesejahteraan di akhirat pada dasarnya sudah ada di sekitar kita. Ada para Malaikat di sebelah kanan dan kiri kita, meski pada saat yang sama ada Syaitan juga yang menggoda dan mempengaruhi kita, belum lagi ada hawa nafsu yang ada pada diri kita, disitulah kita perlu tazkiyatun nafs. Karena Allah juga sudah memberikan bekal dan modal berupa hati, pikiran atau akal. Demikian juga Allah telah menurunkan Kitab dan Rosul-RosulNya untuk membimbing umat manusia ini agar mengikuti rambu-rambu yang ada.
Sehingga yang kita tuju yakni selamat di dunia dan sejahtera di akhirat lewat pertolongan, pertolongan siapa lagi kalau bukan pertolongan dari Allah Azza wa Jalla. Maka para ulama selalu berpesan sebagaimana pesan nabi SAW "AKTSIRUU SYUFA 'AA AKUM" perbanyak lah penolong-penolong kita untuk kelak di hari akhirat. Untuk itu maka berikut ini adalah amalan-amalan yang akan menolong kita kelak di hari akhirat, yaitu:
1. Kalimat Tauhid Yang Terucap Dari Kita
2. Shoum dan Tilawah Al-Qur'an
3. Tinggal dan Wafat di Madinah Dengan Sabar
4. Memperbanyak Shalawat Kepada Nabi SAW
5. Memperbanyak Sujud
6. Berdoa Setelah Adzan
7. Disholatkan 40 Orang Beriman Saat Wafat
8. Doa Anak Sholeh (Termasuk 3 atau 2 atau 1 Anak Perempuan Yang Dididik dengan Baik, Atau Putranya Masih Kecil Yang Meninggal, Istana Alhamdu menanti di Surga)
9. Memperbanyak Bersedekah
10. Memperbanyak Shalat Sunnah
Banyak Juga Beristighfar
11. Memperbanyak Teman
Tentang syafaat nabi pernah bersabda: "Orang yang gigih untuk menolong temannya yang masih di neraka maka kegigihannya itu menjadi kebanggan nabi SAW. Bahkan mereka berkata ya Allah dulu itu mereka bersama kami berpuasa di dunia, bersama-sama beri'tikaf dan bersama-sama dalam hal lainnya, maka Allah mengumumkan keluarkanlah siapapun yang ada dalam hatinya iman walaupun hanya sedikit, sampai tak tersisa di neraka kecuali kafirun, munafiqun dan musyriqun"
Lalu mengapa kalimat "AKTSIRUU SYUFA 'AA AKUM" atau kita harus memperbanyak penolong-penolong kita untuk kelak di hari akhirat? jawabanya adalah karena kita tidak tau amalan mana yang kelak akan menolong kita atau dengan kata lain amalan mana yang diterima dan amalan mana yang tidak rusak disebabkan riya atau syarat dan rukunnya kurang ihsan. [DM]
0 komentar:
Posting Komentar