(Sumber foto : www.bewara.co)
Gubernur
Jawa Barat Ahmad Heryawan bersama ribuan hadirin lainnya memainkan angklung di
Halaman Gedung Sate, Jl Diponegoro 22, Kota Bandung, Minggu (17/11) pagi.
Alunan angklung secara massal itu menandai peringatan Hari Angklung ke-3 tahun
2014. Peringatan ini merupakan wujud apresiasi atas dikukuhkannya angklung oleh
UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia dari Indonesia "World
Intangible Heritage" tanggal 18 November 2010 yang lalu.
Menurut
Heryawan sebagai orang Jawa Barat, kita patut bersyukur karena angklung sebagai
alat musik asli Jawa Barat mendapat tempat terhormat di mata Internasional
dengan mendapat pengakuan dari masyarakat dunia. Hal ini menunjukan bahwa
angklung yang berasal dari Indonesia kini telah dikenal diakui dan jadi milik
dunia. "Anak-anak yang hadir saat ini, merupakan generasi angklung yang
akan menjadi duta menyebarkan angklung ke seantero dunia," tegasnya.
Lebih
lanjut Heryawan menyatakan angklung sebagai warisan budaya, pelestariannya bisa
dilakukan melalalui jalur pendidikan karena bisa lebih masif, dan dapat
dihayati serta lebih tajam maknanya. "Saya berkomitmen melalui jalur
pendidikan dan non pendidikan akan membudayakan dan mengembangkan angklung agar
lebih dikenal dan memasyarakat" tuturnya.
Apalagi
angklung terkandung nilai filosofis tinggi. Dimana dalam permainan alat musil
angklung merepresentasikan nilai luhur yang menggambarkan kebersamaan,
persatuan dan kesatuan. "Karena angklung tidak tidak memiliki arti jika
dimainkan sendiri, tapi jika dimainkan bersama-sama secara harmoni menghasilkan
musik yang indah," ungkapnya.
Melalui
peringatan Hari Angklung ini juga ujar Heryawan diharapkan dapat lebih memacu
potensi Jawa Barat dalam bidang seni, budaya lokal untuk lebih mendunia serta
menjadi salah satu upaya pelestarian alat musik angklung sebagai identitas
budaya bangsa Sementara itu Ketua Panitia Agung dari KABUMI UPI, melaporkan,
perayaan Hari Angklung tahun ini diikuti 2000 pemain angkung dari 48 Tim
Angklung perwakilan SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi dari seluruh Indonesia.
Hadir
pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Barat Nunung Sobari, Kepala Dinas KUKM Provinsi Jawa Barat Anton Gustoni,
Kepala Biro Humas porotokol dan Umum Ruddy Gandakusumah, keluarga besar Bumi
Siliwangi UPI dan undangan lainnya.
“Sungguh luar biasa, kalian
semua memang benar-benar pewaris dan penjaga kesenian angklung. Karena melalui
pendidikan salah satu cara kesenian angklung dapat tetap terjaga dan
dilestarikan,” ujar Ahmad Heryawan, seusai memimpin 3.000 pemain angklung pada
Angklung Day 2014 bertempat di plaza Gedung Sate, Minggu (16/11).
Dalam memperingati Hari
Angklung Se Dunia 2014 sebanyak 3.000 orang dari 73 kelompok musik angklung
tampil secara bersama-sama di Plaza Gedung Sate Bandung. Rangkaian acara dibuka
lagu “Halo-halo Bandung” dengan Gubernur Jawa Barat H. Ahmad Heryawan bertindak
sebagai dirigen.
Pada acara yang dihadiri, Wakil Rektor Bidang Perencanaan,
Kemahasiswaan, Kemitraan dan Usaha, Prof. Dr. H. Dadang Sunendar, M.Hum., Sekda
Jabar Wawan Ridwan, Kadisparbud Jabar, Nunung Sobari, dan Kadisorda Jabar Yudha
M Saputra., selain memainkan angklung bersama, juga ditampilkan angklung gubrag
dari kampung adat Cigudeg, Kamp. Cipining, Cigudeg, Kab. Bogor. (Ahmad Heryawan,
Retno Heriyanto)
Sumber
: Diolah dari Pikiran Rakyat Online dan Ahmad Heryawan.Com
0 komentar:
Posting Komentar