Minggu, 24 Agustus 2014

Seperti Apa Sekolah Pilihan Kita Semua [S-PKS] Itu ?


Suatu pagi handpond penulis tiba-tiba berkelap-kelip,  pertanda ada pesan masuk. Klik. Terpampang tulisan terkirim dari seorang ibu Kepala Sekolah (sebut saja Bu Titik). Bu Titik menulis :”Pendididikan yang baik adalah pendidikan yang mencakup 3 unsur yaitu PKS. Maaf penulis sedikit berprasangka negatif alias su’udhan, :”Wwalah, belum-belum sudah kampanye”, batin penulis. Itu gara-gara singkatannya sama dengan nama sebuah partai politik yang sedang digandrungi kawula muda. Setelah  dibaca lebih lanjut, tidak ada kaitannya dengan sebuah partai politik. PKS adalah singkatan dari Pengetahuan, Keterampilan dan  Sikap.
PENGETAHUAN, dimaksudkan bahwa dengan ilmu pengetahuan yang luas  kita akan mengenal makna CINTA yang sebenarnya. Betul juga ya. Baik cinta hamba kepada Sang Kholiq maupun cinta kepada sesama. Pengetahuan yang baik akan memberikan arah cinta kita kepada yang baik, baik dari sisi cara, muatan maupun tujuan “bercinta”.
KETRAMPILAN, dimaksudkan bahwa pendidikan yang membekali dengan ketrampilan hidup yang cukup, akan melahirkan etos (semangat) KERJA yang baik. Karena dunia menuntut pribadi-pribadi yang terampil.
SIKAP, dimaksudkan bahwa penanaman sikap yang baik sejak dini akan menjadi bekal untuk mewujudkan HARMONI. Harmoni, keselarasan, keseimbangan dan keadilan akan menciptakan kehidupan yang damai , saling menghargai, bertoleransi dan empati.
Sipakah yang bertanggungjawab melaksanakan tiga unsur PKS tadi agar tercapai CINTA, KERJA dan HARMONI, ya tentunya  setiap lembaga dibawah naungan PKS juga. Alhamdulillah kali ini penulis tidak berburuksangka, karena yakin PKS ini pasti juga singkatan. Ternyata benar. PKS singkatan dari Pesantren, Kampus dan Sekolah.
PESANTREN, sejak dulu pesantren adalah lembaga pendidikan yang mengambarkan lembaga Keislaman. Disanalah seluk beluk ilmu keislaman digali dan diajarkan, sehingga wajar para ulama ternama adalah buah pendidikan dari pesantren. (Istilah bu Titik : Pesantren sebagai Simbol Keislaman).
KAMPUS, mungkin kita masih ingat Universitas Indonesia, sering mendapatkan julukan KAMPUS PERJUANGAN. Dari kampus semacam ini tumbuhnya gerakan Perubahan. Bukankah tumbangnya ORDE BARU menjadi ORDE REFORMASI berkat semangat perubahan insan-insan Kampus. Pantaslah bu Titik, menulis Kampus sebagai simbol Perubahan (boleh dibaca: Perjuangan).
 SEKOLAH, sebuah lembaga pendidikan umum, lembaga pendidikan khusus ataupun lembaga pendidikan terpadu merupakan basis terlaksananya kegiatan ajar mengajar. Atau sering kita sebut SEKOLAH merupakan simbol PEMBELAJARAN.
PESANTREN, KAMPUS dan SEKOLAH adalah Punya Kita Semua. Termasuk Indonesia, wujudkan pendidikan yang mengembangkan Pengetahuan, Ketrampilan dan Sikap menuju CINTA, KERJA dan HARMONI
Persoalan berikutnya adalah dimanakah kita menemukan lembaga pendidikan yang PKS tersebut?. Mari kita telusuri beberapa fenomena disekitar kita, dengan menganalisa dan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut. Mengapa Kalangan Menengah Atas Memilih Full Day School (atau Pesantren Modern)?
Fenomena atau kenyataan yang ada , beberapa sekolah Islam Terpadu yang menerapkan fullday school (belajar dari pagii hingga sore hari) banyak dipilih oleh kalangan menengah ke atas, hal ini terbukti banyaknya pendaftar dengan latar belakang ekonomi cukup baik, antara lain terlihat calon wali murid datang dengan bapak/ibu beserta kelurganya dengan mobil cukup lumayan, minimal Avanza. Belum lagi jika ada acara pengambilan raport atau santri mau liburan, lahan parkir sekolah penuh sesak dengan mobil-mobil cukup mewah. Ada beberapa alasan mengapa memilih fullday school atau pesantren modern, diantaranya adalah: 
1.       Menginginkan anak yang shaleh dan cerdas.
Sudah menjadi kenyataan umum bahwa lingkungan pergaulan jaman sekarang tidaklah mudah untuk menjaga anak tetap pada “rel” yang baik. Godaan berbuat maksiat sungguh sangat gencar. Narkoba mengancam generasi muda dimana-mana. Salah satu penangkalnya adalah menyiapkan generasi yang shaleh dan cerdas, pribadi yang berakhlak mulia, sehingga mampu mengatasi jebakan kemungkaran yang bertubi-tubi.
2.       Kesibukan Kerja menjadi salah satu alasan
Hampir semua orang tua berada diluar rumah dari pagi hingga petang. Kesempatan mendidik anak sangat terbatas. Salah satu jalan adalah meninitipkan pendidikan anaknya di sekolah yang mengajarkan ahlak, al qur’an, akademik dan bahasa yang maksimal, sehingga diharapkan dapat mengisi gap ketidaksempatan orang tua mendidik anak secara maksimal.
3.       Biaya terjangkau dan efisien.
Bagi kalangan menengah ke atas biaya memang bukanlah menjadi kendala, tetapi mereka seperti kebanyakan kita juga harus berhitung cermat dengan kebutuhan ekonomi keluarga lainnya. Fullday school, memberikan layanan yang cukup baik termasuk layanan kemampuan membaca Al qiur’an, hafalan do’a dan surat-surat pendek, ketrampilan beribadah, kemampuan bernahasa asing (Arab, Inggris) dan kegiatan ekstrakuler lainnya. Kegiatan-kegitan seperti ini   cukup memberikan dukungan efisiensi biaya pendidikan, jika dibandingkan sehabis sekolah masih harus kursus bahasa, mengaji di madrasah atau di masjid terdekat, hal inidirasa pemborosan waktu istirahat anak dan biaya tambahan diluar biaya sekolah.
4.       Lingkungan masih setara dengan lingkungan rumah
Lingkungan sekolah Islam terpadu ataupun pesantren modern umumnya masih setara dengan lingkungan dirumahnya. Ada kamar mandi/WC yang bersih, ruangan be AC, ada tempat bermain, kelengkapan multi media dsb, dirasa cocok untuk anak-anaknya yang sedang berkembang mengikuti tren perkembangan tehnologi informasi.  [HSR]

(Sumber Inspirasi: SMS Bu Siti Rohayati, S.Pd.)

Tokoh masyarakat yang juga pemerhati dan praktisi pendidikan islam terpadu hadir di acara Wisuda SMAIT Thariq Bin Ziyad angkatan ke-4. Mereka antara lain DR. KH. Ahmad Satori Ismail MA selaku Ketua Umum IKADI Pusat, Bapak H. Andang Hendar SE selaku Direktur LPIT Thariq Bin Ziyad dan Ketua Yayasan Thariq Bin Ziyad itu sendiri yang juga menjadi Bupati Bekasi 2007-2012 Bapak DR. H. Sa’duddin MM yang pada Pemilu Legislatif 2014 terpilih sebagai anggota DPR RI 2014-2019. Selain dihadiri oleh peserta wisuda kelas 12 SMA orangtua mereka juga akan hadir.
Pada acara wisuda itu hadir juga jajaran dari perwakilan Unit Sekolah yang berada di bawah Yayasan dan Lembaga Pendidikan Islam Terpadu (LPIT) Thariq Bin Ziyad. Menurut ketua panitia wisuda Ibu Yuli Prapita Sari, S.Pd acara wisuda yang dilaksanakan pada hari Kamis, 29 Mei 2014 bertempat di Gedung Patriot Jl. Ahmad Yani Kota Bekasi ini merupakan Wisuda yang ke-4 angkatan tahun pelajaran 2013-2014, acaranya cukup padat karena selain wisuda kelulusan juga akan sekaligus diadakan acara wisuda tahfidzul Quran bagi siswa yang sudah menghafalkan beberapa juz dari Al-Quran.
Di sela-sela acara prosesi wisuda Al-Quran dan prosesi Wisuda Kelulusan Angkatan ke-4 akan ada orasi pendidikan dari tokoh Pendidikan Islam Bapak Dr. KH. Ahmad Satori Ismail MA, selain aktif selaku ketua Umum IKADI Pusat beliau juga tercatat sebagai dosen pasca sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,Pendiri Pondok Pesantren Modern Al-Hassan, dan aktif di berbagai lembaga dakwah dan keumatan lainnya. Dalam orasinya beliau menekankan pentingnya akhlak Al-Quran sebagai bagian dari Akhlak Kekuatan Umat Islam dalam menghadapi era globalisasi, informasi dan teknologi.
Tidak ketinggalan dari adik kelasnya yakni kelas 11 dan 10 menampilkan kreativitasnya dalam bentuk seni paduan suara dan seni tari islami (Saman) untuk mengiringi, memberikan kenangan yang baik dan menghibur para peserta dan wisudawan. Kepala SMAIT Thariq Bin Ziyad melepas angkatan ke-4 dengan menyematkan medali dan ijazah kepada selurih wisudawan serta penghargaan prestasi bagi mereka yang lulus dengan prestasi Akhlak Al-Quran terbaik, Akademik terbaik dan Hasil UN tertinggi, didampingi oleh Ketua Yayasan, Direktur Pendidikan dan jajaran Manajer serta pimpinan unit. Selamat dan sukses kepada seluruh wisudawan, guru, orangtua dan seluruh stakeholder yang telah berperan serta dalam suksesnya pendidikan di SMAIT Thariq Bin Ziyad.
Kepala SMAIT Thariq Bin Ziyad Bapak Nono Ariandi S.Si mengungkapkan bahwa lulusan SMAIT Thariq Bin Ziyad sudah tersebar di hampir seluruh Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta yang ada di seluruh Indonesia, tekad kami ke depan adalah menjadi trendsetter sekolah islam unggulan dengan berbagai jenis keunggulan yang ada terutama akhlak, al-Quran, akademik dan bahasa. Jika digabungkan seluruh alumni LPIT Thariq Bin Ziyad maka untuk tahun 2014 ini meluluskan angkatan ke-6 (TKIT), angkatan ke-15 (SDIT Pondok Hijau dan Jatimulya), angkatan ke-11 (SMPIT Thariq Bin Ziyad Full Day School), angkatan ke-1 (SMPIT Thariq Bin Ziyad Boarding School) dan angkatan ke-4 (SMAIT Thariq Bin Ziyad.
Setiap tahun di LPIT Thariq Bin Ziyad melalui Unit Quran bidang PQH (Pembinaan Al-Quran dan Humas) selalu secara periodik mengadakan pengetesan dan sertifikasi kemampuan Al-Quran para siswanya. Baik kemampuan Tahsinul Quran maupun Tahfidzul Quran, pengetesan dilakukan oleh Tim Khusus dari Unit Qur’an sehingga standar kelulusan Al-Quran dilakukan sangat selektif dan ketat. Setiap siswa yang mengikuti tes sertifikasi Al-Quran terlebih dahulu harus menuntaskan proses pembelajaran Al-quran dengan guru Qurannya masing-masing. Target masing-masing jenjang sudah ditentukan oleh Unit Quran LPIT Thariq Bin Ziyad.
Serbagai contoh untuk TKIT target minimal dari sisi Tahsin Al-qurannya harus sudah memaca Al-Quran Metode At-Thariq Jilid 1 Halaman 1-18, sedangkan dari sisi Tahfidzul Qurannya target minimal adalah menghafal mulai dari surat An-Nas sampai surat At-Tiin. Selain Tahsin dan Tahfidz di TKIT juga sudah ada target Tadabbur ayat dan surat yaitu mengetahui terjemah dari Ta’awudz ( Lafadz A’udzubillahi minasyaithonir rojim), terjemah Basmalah (Lafadz Bismillahirrohmanirrohim), terjemah surat Al-Fatihah, terjemah surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq dan surat An-nas.

Untuk SDIT secara tahsin Al-Quran harus memenuhi kemampuan baca Al-Quran dengan lancar dan tajwid yaitu makhroj, mad, dan ghunnah. Menguasai bacaan Metode At-Thariq 1 dan At-Thariq 2, Tadarus, Ghorib dan Tajwid dengan standar bacaan atau langgam yang ditentukan. Sedangkan dari sisi hafalan Al-Quran di SDIT ditargetkan 3 Juz, di SMPIT 2 Juz, di SMAIT 2 Juz. Sedangkan di SMPIT Thariq bin Ziyad Boarding School target hafala Al-Quran sebanyak 6 Juz. Bagaimana standar kelulusan dari sisi Akhlak, Akademik dan Bahasa siswa-siswi LPIT Thariq Bin Ziyad mulai dari TKIT, SDIT, SMPIT sampai SMAIT? Sampai bertemu kembaLI pada kajian inti INTAJIYAH edisi 37 dengan tema “Rapat Dinas Ke-4 Tahun 2014”. [DM]

Radin 2014, Pertemun Tahunan dan Halal Bihalal 1435


Memasuki  tahun pelajaran 2014-2015 Yayasan dan LPIT Thariq Bin Ziyad seolah menemukan beberpa momentum pentingnya, muli dari sukses di tahun ajaran 2013-2014 dengan suksesnya Wisuda Al-Qur’an dan Wisuda Kelulusan, tingkat TKIT, SDIT, SMPIT Full Day School dan SMPIT Boarding School, serta SMAIT Thariq Bin Ziyad.
Maka begitu juga pada tahun kedua pelaksanaan Kurikulum 2013 ini, sebagai amanat Negara melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, di tahun pertama telah dipercaya sebagai sekolah inti yang diamanatkan untuk lebih dulu melaksanakan Kurikulum 2013 di bandingkan dengan sekolah lainnya baik yang negeri atau swasta.
Agenda monumental penting lainnya mulai bulan Juni 2014, Juli 2014, dan Agustus 2014, yang perlu diingat dan catat baik-baik berturut-turut adalah Rapat Dinas (RADIN), Pertemuan Tahunan (PERTA), dan Halal Bihalal (HALBI) yang baru saja berlangsung di rumah ketua Yayasan Thariq Bin Ziyad Bapak DR. H. Sa’duddin MM di Grand Wisata (6/8).
Kegiatan yang berurutan seperti di atas kalau dikaitkan dengan bulan mulia dan agung yang baru saja kita lewati yakni Ramadhan sebagai bulan ibadah, bulan tarbiyah dan bulan dakwah, maka kegiatan awal (RADIN) merupakan Rahmah, kegiatan kedua (PERTA) merupakan maghfiroh, dan kegiatan terakhir yakni Halal Bihalal (HALBI) adalah idzkun minannar.
Menurut ketua Yayasan Thariq Bin Ziyad, sebagai mana disinggung dalam sambutannya, Halal Bihalal meskipun merupakan suatu tradisi yang hanya ada di Indonesia, tetapi beliau berharap meskipun merupakan suatu tradisi tetapi pada hakikatnya kita sedang membudayakan kebaikan atau sunnah  silaturahim, serta keutamaan ibadah social (ghoiru mahdhoh) lainnya.
Awaluhu Rohmah artinya semoga awalnya menjadi rahmat, dengan lembaga yang kita berkiprah di dalamnya ini kita selalu mencari faidah dan fadhilah dari dakwah di dunia pendidikan ini. Dengan konsep pendidikan terpadu yang tentunya sangat sejalan dengan Kurikulum Pemerintah (Kurikulum 2013). Oleh sebabnya kita selalu berdoa meminta keberkahan dalam organisasi atau yayasan.
Itulah yang kami lakukan bersama pengurus yayasan yang ada saya dengan istri, pak Andang juga bersama istri melaksanakan ibadah umroh di bulan suci Ramadhan 1435 H. Maka tidak lain harapan kami dan kita semua ialah semoga mendapatkan kebaikan kedua yakni Ausatuhu Maghfiroh, pertengahannya itu adalah maghfiroh (ampunan) dari Allah SWT.
Sehinga ssampailah kita pada bulan syawwal ini semoga dengan amal ibadah di awal, di tengah dan di akhir bulan Ramadhan yang lalu pada akhirnya kita mendapatkan Idzkum Minannar (terebas dari api neraka). Kami segenap pengurus Yayasan dan LPIT Thariq Bin Ziyad mengucapkan “taqobbalallahu minna waminkum, minal a’idzin wal fa’izin, kullu ‘amin wa antum bikhoir”.
Pada bagian lain dari acara Halal Bihalal itu, Direktur LPIT Thariq Bin Ziyad juga memberikan sambutan dan berpesan agar momentum ini dijadikan sebagai sarana untuk menguatkan hasil RADIN yang juga sejalan dengan dalam rangka menguatkan hasil ibadah di bulan suci Ramadhan yakni menguatkan simpul akhlak, al-qur’an, akademik dan bahasa (A3B).
Jika di dalam keyakinan orang Jawa Barat (Sunda ) ada istilah Mista, Maja, dan Utama maka dalam ilmu manajemen kita untuk mensukseskan A3B tersebut ialah kita selalu mengupdate siklus kerja kita mulai dari Planning, Organizing dan Aktualing  serta Controling. Dengan menerapkan ilmu dan prinsip-prinsip manajemen di atas maka kita yakin bahwa visi, misi dan tujuan kita akan tercapai.
Sementara itu Staf Ahli Direktur LPIT Thariq Bin Ziyad Bapak Drs. Bambang Setiawan MM mengingatkan bahwa seorang yang memiliki sifat shaleh dan taqwa selalu akan memberkan yang terbaik, memberikan manfaat dalam kondisi apapun dan dimanapun. Sebagai insan civitas akademika Thariq Bin Ziyad, pengorbanan yang terbaik itu salah satunya kita wujudkan untuk anak didik kita di Thariq Bin Ziyad.
Acara yang dipandu (MC) oleh manajer Pembinaan Humas dan Qur’an (PQH) itu dihadiri juga oleh manajer Pendidikan, manajer Boarding School, Manajer Keuangan dan SDM, Manajer Umum, Manajer  Bahasa, Pimpinan Kepala Sekolah dan Kepala Unit serta guru dan karyawan lebih dari 250 orang. Di akhir acara setelah doa oleh Ust. Nuryasin Lc diadakan ramah tamah dan makan siang bersama.
“Semoga kita bisa bertemu kembali dengan Ramadhan tahun depan dan semoga Halal Bihalal tahun depan kita bisa bertempat di rumah dinas bapak ketua Yayasan kita di Kalibata – Jakarta, karena pada periode 2014-2019 ketua yayasan kita mendapatkan amanah dari rakyat sebagai anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera” tutup MC (Drs. H. Muhammad) di akhir acara itu, Wallahu a’lam. [DM].

*) Kepala Humas PQH LPIT Thariq Bin Ziyad

Copyright @ 2013 MAJALAH INTAJIYAH.