Kamis, 02 Maret 2017

Filled Under:

DIKUNJUNGI RAJA SALMAN, MASJID ISTIQLAL MAKIN TERKENAL




                                           Bambar : Masjid Istiqlal dan Aksi Bela Islam

Terus terang tulisan ini sudah diniatkan jauh-jauh hari, seharusnya sudah ada pada saat komponen umat melakukan koordinasi terkait dengan situasi bangsa terkini atau yang lebih dikenal dengan “Risalah Istiqlal”.  Risalah yang ditandatangani pada tanggal 18 September 2016 itu memuat 9 poin kesepakatan. Semangat keumatan yang mengambil latar belakang masjid Negara tebesar se-Asia Tenggara itu terbukti telah hingga melahirkan gerakan. Apa yang disebut dengan Aksi Bela Islam I (14 Oktober 2016), Aksi Bela Islam II (4 September 2016) dan Aksi Bela Islam III (2 Desember 2016). 

Aksi bahkan terus bergulir sampai hari, pekan dan bulan berikutnya.  Bahkan sampai ganti tahun dari 2016 ke 2017 hingga kini. Dan hari ini (2 Maret 2017) Istiqlal dikunjungi oleh Raja salman selaku yang dijuluki khodimul haromain (pelayan dua kota suci) yaitu Makkah Al-Mukarromah yang di dalamnya ada Masjidil Harom dan Madinah Al-Munawwroh yang di dalamnya ada masjidun Nabawi, Istiqlal kini semakin terkenal. Menjadi kebanggaan kita sebagai bangsa dengan jumlah muslim terbesar di dunia, sehingga risalah suci bahwa Islam sebagai Rahmatan Lil’alamin berada di pundak kita bersama.

 Aksi umat Islam berikutnya setelah aksi yang dikenal dengan  sebutan 1410 (ABI I), 411 (ABI II) dan 212 (ABI III), adalah berupa Aksi Shalat Shubuh Berjamaah pada tanggal 12 Desember 2016 yang bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga disebut Aksi 1212 dan Aksi 212 jilid II pada tanggal 21 Februari 2016 meski tidak menjadikan lagi Istiqlal sebagai pusat aksinya. Aksi 212 jilid II mengambil latarnya adalah gedung DPR-MPR. Dan ternyata selain berkunjung ke Masjid Istiqlal hari ini Raja Salman juga berkunjung ke gedung DPR-MPR untuk bertemu dengan tokoh umat Islam, umat beragama dan tokoh Negara dan bangsa.

Kunjungan Raja salman yang konon merupakan kunjungan dengan berjumlah rombongan terbanyak, dengan waktu kunjungan terlama dan dengan total rencana investasi yang tinggi itu banyak pihak menaruh perhatian dan harapan demi pembangunan kedua Negara yang bersahabat sejak lama itu sehingga bisa saling menguntungkan. Apalagi di tengah kondisi ekonomi (isu tenaga illegal dari Cina, hutang RI, Tenaga Kerja Indonesia dll.), situasi politik nasional maupun daerah terutama DKI Jakarta, jelang putaran ke-2 Pilkada (Isu terorisme, radikalisme, kondisi politik global dll.).

Isu yang tak kalah pentingnya adalah tentang agama, keragaman dan keberagamaan (kuota haji, situasi di internal umat Islam, antar umat beragama dll.), kunjungan Sang Raja diharapkan membawa banyak manfaatnya. Meskipun yang rencananya hanya 3 hari di Jakarta dan Bogor serta 9 hari di Bali, boleh jadi ini bukan hanya sekedar kunjungan biasa tapi lebih dari itu sebagai sebuah pelatihan atau pesantren kilat tersendiri bagi bangsa ini tergantung darimana sudut pandangnya. Bangsa yang sedang haus dengan ilmu dan kering dari kerohanian, dan minim dengan tokoh yang mampu merekatkan antara seluruh perbedaan yang ada menjadi nilai tersendiri kunjungan Raja salman kali ini.

Dan akhirnya kita berharap negeri ini menjadi negeri aman, damai, sejahtera, gemah ripah, repeh, rapih sebagaimana negeri Arab Saudi di bawah kepemimpinan Raja Salman, negeri yang digambarkan oleh Allah dalam surat Al-Quraisy (106) ayat 1-4 :

106:1. karena kebiasaan orang-orang Quraisy,
106:2. (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas[1602].
106:3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah).
106:4. yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.

Catatan Ayat :

[1602] Orang Quraisy biasa Mengadakan perjalanan terutama untuk berdagang ke negeri Syam pada musim panas dan ke negeri Yaman pada musim dingin. dalam perjalanan itu mereka mendapat jaminan keamanan dari penguasa-penguasa dari negeri-negeri yang dilaluinya. ini adalah suatu nikmat yang Amat besar dari Tuhan mereka. oleh karena itu sewajarnyalah mereka menyembah Allah yang telah memberikan nikmat itu kepada mereka.

Selain itu digambarkan lagi contoh negeri lainnya dalam surat Saba (34) ayat 15 :

34:15. Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka Yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun".

Untuk menuju negeri yang ideal dan dicita-citakan oleh kedua Negara maka ada sisi kesamaan diantara perbedaan kedua Negara sahbat tesebut yaitu harus sama-sama menjadi pemelihara, pelayan, dan pemakmur masjid di kedua negaranya, yaitu Istiqlal di Indonesia dan Masjidil Harom di Makkah serta Masjid Nabawi di Madinah. Sebagaimana telah dicontohkan oleh Roslul-Nya, yang merupakan junjungan kita bersama, Nabi Muhammad SAW, yang mana beliau membangun peradabannya dimulai dari masjid.

                                            Gambar : Menara Masjid Istiqlal
 
9:108. Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu (Masjid Diror) selama-lamanya. Sesungguh- nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. dan Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.

Rosulullah SAW Bersabda :

Masjid adalah rumah bagi setiap orang yang beriman (HR. Abu Nuaim)

Selamat kepada Raja salman, Selamat kepada Bapak Presiden Jokowi dan Selamat kepada Imam Besar Masjid Istiqlal, Bapak Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A. Semoga Istiqlal makin terkenal, dan jadi contoh untuk Masjid dan Musholla lainnya di seluruh pelosok nusantara dalam rangka pemakmurannya, baik pemakmuran dalam bidang ibadah, bidang taklim dan dakwan serta dalam bidang sosial dan muamalah.

Semoga dengan “Semangat Istiqlal”  masjid yang makin terkenal sejak kunjungan Raja Salman ini bisa membuat bangsanya dapat membangun jiwanya dan membangun raganya, sehingga dapat menolong sesame bangsa lainnya yang masih terjajah, termasuk bangsa dan rakyat Palestina, yang di dalamnya ada Masjidil Aqsho, masjid yang disucikan oleh seluruh umat Islam dunia, setelah Masjdil Harom dan Masjid Nabawi. Wallahu a’lam. [DM].

By : Aa Dym / @dimyat1

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 MAJALAH INTAJIYAH.