Kamis, 23 Juli 2020

Filled Under:

Pendidikan Agama Islam Pada Masa Pandemik Covid-19


                                                      


Sejak pemerintah menetapkan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) pada Maret 2020 di beberapa daerah, sekolah mulai merumahkan siswa-siswi, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dengan sistem Belajar Dari Rumah (BDR) atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Orangtua, guru dan siswa pun mulai berkenalan, berinteraksi dan punya pengalaman dengan sistem pembelajaran baru tersebut sampai akhirnya tahun pelajaran baru 2019-2020 pun berakhir pada bulan Juni 2020. 


Ketika memasuki tahun pelajaran baru 2020-2021 yang dimulai pada tanggal 13 Juli 2020, kondisi pandemik Covid-19 belum berakhir, meski pemerintah memperkenalkan adanya new-normal atau di Jawa Barat dikenal dengan istilah Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Sekolah pun bersiap-siap untuk memasuki tahun pelajaran baru tersebut dengan gamang. Ada yang berpikir bahwa pola lama masih bisa diterapkan tetapi sebagai sebuah lembaga yang harus adaptif dengan keadaan maka sistem PJJ atau BDR pun mau tidak mau, suka atau tidak suka harus diterapkan. 


Meski dalam keadaan yang sangat beragam kesiapan sekolah itu, namun unjian Pandemik Covid-19 seolah menjadi ujian bersama seluruh sekolah, sehingga memasuki masa BDR atau PJJ masing-masing sekolah memiliki positioningnya masing-masing dalam menerapkan sistem PJJ atau BDR. Pada akhirnya nanti akan menyesuaikan atau beradaptasi dengan kenyataan yang ada. Termasuk guru-gurunya, orangtua muridnya dan siswanya. 


Khusus untuk sekolah dengan jenjang Sekolah Dasar maka peran wali kelas sangat penting dalam menyajikan pembelajaran tematik. Sedangkan guru bidang studi seperti Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) juga dituntut untuk bisa tetap memberikan layanan pendidikan kepada para siswanya dengan sistem BDR/PJJ. Berikut ini adalah beberapa kiat dan strategi mata pelajaran PAI di masa BDR/PJJ agar tujuan pendidikan Agama (khusunya Islam) tetap berjalan dan bermakna meskipun dengan sitem online atau jarak jauh.


A. Pemilihan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) PAI

B. Optimalisasi Presentasi Power Point (PPT) Untuk Menyusun Materi (Bahan Ajar)

C. Penyajian Materi Pelajaran Dengan Media Yang Dikuasai: Bandicam, X-Recorder atau Video Rekaman Sejenisnya

D. Optimalisasi Google Form Untuk Membuat Evaluasi Pelaksanaan Ibadah Harian dan Pembiasaan Akhlakul Karimah

E. Pengadministrasian Pembelajaran Kelas dengan Google Classroom


Pada hakikatnya pendidikan adalah upaya sadar menyiapkan peserta didik sebagaimana yang diatur oleh aturan yang berlaku, oleh karenanya maka apapun keadaaanya, bagaimanapun kondisinya harus tetap berjalan sesuai tujuan yang di harapkan yaitu membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlakul mulia (karimah), sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang baik.


Jika kita berkaca kepada pendidikan di zaman Nabi Ibrahim As, bagaimana ia meninggalkan istri dan anaknya di padang pasir yang tandus dengan segala keterbatasan yang ada tetapi bisa mewariskan anak dan generasi yang shaleh dan cerdas. Semoga dengan adanya pandemik Covid-19 ini Penddiikan Agama Islam atau Pendidikan Budi Pekerti lainnya tetap berjalan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional tadi.


Salam Pendidikan, semoga tetap sehat dan semangat.

Wallahua'lam.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 MAJALAH INTAJIYAH.