Senin, 29 September 2014
Video : Cara Gubernur AHER Menanamkan Semangat Juang Para Pelajar, Rihlah Ilmiah SDIT TBZ 2014
Posted By:
Majalah Intajiyah
on Senin, September 29, 2014
Minggu, 28 September 2014
Indonesia Juara Umum MTQ Internasional 2014, dari Nusantara untuk Dunia Islam
Posted By:
Majalah Intajiyah
on Minggu, September 28, 2014
Dari Palembang, Indonesia Untuk Dunia Islam Yang Penuh Tantangan
Indonesia yang juga tuan rumah Musaqabah Tilawatil Quran (MTQ)
Internasional menyandang juara umum setelah tampil maksimal selama tiga hari di Palembang Sport and Convention Centre (PSCC),
24-26 September 2014.
Tiga wakil Indonesia yang juga putra daerah Sumsel
berhasil mengalahkan 83 peserta dari 39 negara lainnya. Mereka adalah Bangun
Syahraya yang tampil di cabang Tilawah Putra, Miftahul Jannah di Tilawah Putri
dan Kgs Rasyid Siddiq cabang Tahfiz.
“Keputusan Dewan Hakim MTQ Internasional nomor 01/KEP.DH/MTQ-Internasional/2014
telah memutuskan Bangun Syahraya sebagai Qori terbaik dengan nilai 97,25 dan
Miftahul Jannah sebagai Qoriah terbaik setelah mendapatkan nilai tertinggi
yakni 95,75. Sedangkan Kgq Rasyid Siddiq mendapat nilai 99,67,” kata
Koordinator Dewan Hakim, Said Akil Al Munawar, Jumat (27/9/2014).
Dari cabang Qori Tilawah, Bangun menyingkirkan Pranon
Mustafa dari Thailand di urutan kedua dengan nilai 92,50, diikuti Zakaria
Traboulsi dari Libaon dengan nilai 92,33 serta Numan M Pimbayabaya dari
Filipina dan Ali Salah Ali Omar Khalil dari Bahrain dengan masing-masing nilai
91,83 dan 91,16.
Pada Qoriah Tilawah, Miftahul Jannah berhasil mengungguli
Hanimzah dari Malaysia dengan nilai 89, diikuti Hasnae Khoulali dari Maroko di
posisi kedua dengan nilai 88,08, Amal Nazirah Binti H Asmat dari Brunei
Darussalam dengan nilai 85,83 dan Nurul Huda Binti Khamsani dari Singapura yang
hanya mendapat poin 84,33.
Pada cabang Tahfiz, Kgq Rasyid Siddiq di posisi pertama
dengan nilai 99,67 diikuti Esfahania Mostafa Bin Mahmood dari Iran dengan nilai
98,67 dan Mohamed Maher Aqbdelmeguid Abdelaziz dari Mesir yang menempel ketat
dengan poin 98,08. Keputusan tersebut itu merupakan penilaian Dewan Hakim dari
Arab Saudi yang diwakili oleh Al Zahrani Salem Ghormallah, Sayed Abdel Magid
dari Mesir dan Samih Ahmad Khaled At Hanneh dari Yordania.
Lalu, Abdul Rashid Sheika Sufi dari Qatar, H Abd R Ajid
Mohd Salleh dari Brunei Darusalam dan H Azhari bin Othman dari Malaysia. Enam
Dewan Hakim yang diketuai Said Akil Al Munawar dari negara asing itu,
mematahkan anggapan manipulasi nilai pemenang MTQInternasional.
Dengan hasil itu, Gubernur Sumsel, Alex Noerdin
menganggap ketiga peserta Indonesia dari Sumsel itu pantas keluar sebagai
juara. Karena menurutnya mulai dari Bangun Syahraya, Miftahul Jannah dan Kgs
Rasyid Siddiq memiliki pengalaman dalam penampilan serupa di ajang
internasional.
“Alhamdulillah, apa yang mereka lakukan telah maksimal
dan mencapai hasil terbaik. Kita tentu bangga dengan hasil ini. Para pemenang
akan mendapat penghargaan dan uang pembinaan yang tidak sedikit dari panitia.
Nilainya sama dengan perlombaan serupa di tingkat dunia, total mencapai Rp1
miliar,” ujar Alex.
Dalam acara penutupan semalam, artis musik Sam Bimbo
mengawali acara penutupan MTQ Internasional dengan tiga buah lagu,
dimulai dari ‘Sajadah Panjang’. Baru lah band Wali menutupnya dengan menghibur
seluruh masyarakat yang hadir memadati tribun penonton PSCC.
Komentar Ketua DPR RI,
Marzuki Alie
“MTQ Internasional di Palembang yang
diikuti lebih dari 30 negara, sepi berita,” kata Marzuki dalam pesan
singkatnya, Senin (29/9). Menurutnya, pemberitaan raihan emas Indonesia seolah
menjadi segala-galanya dibandingkan predikat juara MTQ internasional.
“Dapat satu emas Asian Games
seperti dapat gunung. Tapi juara umum MTQ internasional seolah tidak ada
artinya,” ucapnya.
Sebuah Renungan : Semoga Bukan Sekedar
Seremonial
Perkembangan MTQ di Indonesia dan dunia
internasional Alhamdulillah dari waktu ke waktu selalu ada dengan tempat dan
acara yang berbeda-beda. Akan tetapi kita semua berharap agar MTQ baik yang
dilaksanakan di tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota, propinsi mapun
nasional hendaknya menjadi momentuk untuk menguatkan akhlak sehingga tujuan
diturunkannya Al-Quran benar-benar tercapai yakni sebagai petunjuk (hidayah)
manusia, penjelasan (ilmu) yang bermanfaat dan sebagai pembeda (furqon) antara
yang hak dan yang bathil, Wallahu a’lam. [DM].
Dari berbagai sumber
*)
Link :
Rabu, 24 September 2014
Cara Gubernur “AHER” Menjelaskan Pentingnya “JUJUR”, Rihlah Ilmiah SDIT TBZ 2014
Posted By:
Majalah Intajiyah
on Rabu, September 24, 2014
Siapa bilang tugas pendidikan itu hanya sekolah, guru dan
pendidik. Tugas mendidik itu ternyata tugas rumah tangga (keluarga), masyarakat
dan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah, termasuk para kepala
daerah, adalah pemimpin sekaligus pendidik bagi penduduk di wilayahnya. Dalam
presfektif Islam , peran kelurga sangat sentral dalam pendidikan.
“Hai orang-orang yang
beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras,
yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” QS. At-Tahrim (66) ayat 6
Dalam UU Sistem Pendidikan Nasional kita, ada satu bab
khusus yaitu bab empat yang membahas tentang Hak dan kewajiban warga Negara
(Bagian 1), Hak dan kewajiban Orangtua (Bagian 2), Hak dan Kewajiban Masyarakat
(Bagian 3) Hak dan kewajiban pemerintah dan pemerintah daerah (Bagian 4).
Selanjutnya pendidikan nasional di Indonesia diselenggarakan
oleh satuan pendidikan mulai dari jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah
dan pendidikan tinggi. Melalui berbagai macam jalur mulai jalur pendidikan
formal, nonformal dan informal.
Tujuan Pendidikan Nasional Pasal 3 UU Sisdiknas No 20 Tahun
2003:
“Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.”
Cara Gubernur “AHER”
Menjelaskan Pentingnya “JUJUR
Dalam suatu kesempatan bertemu dengan rombongan Rihlah
Ilmiah pelajar kelas 5-6 dari SDIT Thariq Bin Ziyad Bekasi (15/9), Aher sapaan
akrab gubernur Jawa barat memberikan nasehat
dan arahan, serta terjadi dialog cerdas seperti
di bawah ini :
Guru Pembimbing :
Memberi salam!
Rombongan Siswa-Siswi
Thariq Bin Ziyad : Assalamu’alaikum Wr Wb.
Aher : Apa kabar anak-anak?
Rombongan Siswa-Siswi
Thariq Bin Ziyad : Alhamdulillah,
luar biasa, tetap semangat, Thariq Bin Ziyad HEBAT Allahu Akbar (jawabannya
dibantu oleh guru pembimbing)
Aher : jawabannya panjang amat, Yah anak-anakku
sekalian, yang saya hormati kepala sekolah bapak ibu guru, Alhamdulillh kita
skrg berada di halaman apa? Halama gedung? Gedung sate, Gedung sate ini
dibangun pada tahun 1920 yah sekarang sdh berumur 94 tahun, saya tinggal di
gedung pakuan, sudah tua belum? dari sisni kira-kira lima kilo dibangun pada tahun 1894 sudah 150 kurag
lebih, tapi Alhamdulillah baik gedung sate maupun gedung pakuan masih berdiri
kokoh, masih berdiri kokoh, masalahnya ada yang menggelitik. Mau tahu tidak? ….mau
tahu? ……siapa yang menjajah? eh, kok maaf
bukan yang menjajah tapi, siapa yang membangun gedung sate ini?
Siswa-Siswi Thariq
bin Ziyad (Sebagian) : Bapak dan
kakek saya ….. , penjajah ….. , manusia ….
Aher : penjajahnya siapa, jelas manusia yah,
manusia nya itu adalah insinyirnya, arsiteknya, enginernya yaitu bangsa ?
Siswa-Siswi Thariq
bin Ziyad (Sebagian) : Belanda ……
Aher : Siapakah Belanda saat itu?
Siswa-Siswi Thariq
bin Ziyad (Sebagian) : Penjajah ...
Aher : Penjajah jahat atau baik?
Siswa-Siswi Thariq
bin Ziyad (Sebagian) : Jahat …..
Aher : Baik gedung Sate maupun gedung Pakuan,
sama bahwa gedung tersebut dibangun oleh
Belanda meskipun pekerja kasarnya orang Indonesia, tapi ternyata sampai hari
ini gedung sate maupun gedung pakuon masih berdiri kokoh, bagus dan kuat. Tahukah
kalian apa rahasiahnya? Rahasianya adalah karena mereka membangun gedung itu
dilandasi dengan JUJUR.
Makanya kata para seniman
, kata para fotografer gedung sate ini difoto dari sebelah manapun tetap indah
dari depan dari belakang dari atas pun juga indah katanya, dari atas pun indah,
ini berarti berarti karya arsitektur yang sangat hebat.
Permasalahannya
bandingkan dengan gedung yang dibangun setelah Indonesia merdeka, Mengapa pada
usia sepuluh atau duapulu tahun sudah roboh. Padahal yang membangunnya itu pak
haji, habis tutup proyek membangun gedung lalu haji habis tutup proyek lalu umroh, tapi mengapa kok berbeda dengan yang di
bangun oleh mereka, padahal mereka penjajah dan tidak beragama Islam.
Itulah contoh seorang pemimpin daerah yaitu seorang gubernur
yang peduli dengan pendidikan generasi mudanya, terutama pelajar. Oleh karena itu marilah kita mencontoh nabi dan
rosul kita Muhammad SAW, agar kita menjadi orang-orang yang jujur (shiddiq),
dipercaya (amanah), melayani/menyampaikan (tabligh) dan cerdas (fatonah),
Wallahu a’lam [DM].
Selasa, 23 September 2014
SELAMAT HARI ROHIS NASIONAL ( #ROHIS DAY 2014)
Posted By:
Majalah Intajiyah
on Selasa, September 23, 2014
( Foto, Sumber : Face Book Dedy, Rohis Batam & Fornusa Jawa Barat *)
Dunia remaja khususnya pelajar adalah dunia yang sangat
dinamis, dinamika pelajar masa kini apalagi harus diimbangi dengan filter dan
fitrah agar mereka tetap dalam koridor hukum yang berlaku. Terlebih dalam
koridor hukum agama, sehingga dinamika remaja wabil khusus pelajar akan
mendapatkan hasil yang optimal sesuai harapan orangtuanya, sekolahnya dan
lingkungannya.
Tanggal 23 September 2014, tepatnya pada hari ini tiba-tiba di
bbm dan whatsup group saya banyak postingan dan broadcash tentang Rohis Day
dari berbagai penjuru daerah di Indonesia. Mulai dari ucapan selamat Rohis Day,
foto dan logo Rohis Day dengan beragam corak dan motif, sampai berupa cerita
terkait kiprah Rohis sejak dulu sampai sekarang.
Di wilayah Bekasi ada beberapa
Rohis yang aktif di media sosial seperti Rohis / Fosma SMAN 4, Tokoh-tokoh
Rohis yang muncul antara lain Azri Hermawan Riyanto dari Bekasi yang pernah
memimpin IROSI (Ikatan Rohis Kota Bekasi), kemudian IROJA (Ikatan Rohis
Jabodetabek). Keberadaan Rohis sebagai panggung kawula muda dan remaja Islam
terpelajar tidak sampai hanya disitu.
Muncul juga pada akhirnya
organisasi Rohis sebagai payungnya di tingkat nasional seperti Rumah Rohis di
Jawa Barat, serta Fornusa (Forum Rohis Nusantara) di tingkat nasional. Jika
kita menyadari akan hakikat perjuangan Rohis maka tidak perlu ada yang
dikhawatirkan dengan hadirnya Rohis-Rohis di sekolah atau lembaga lainnya,
termasuk di perusahaan.
Jangan sampai kejadian yang
telah dialami oleh stasiun televise nasional beberapa waktu lalu yang
mendeskreditkan Rohis terulang kembali, karena semakin dideskreditkan maka
mereka akan semakin militansinya akan berkembang. Mari kita sikapi dengan arif
dan bijaksana, bahwa keilmuan perlu kita imbangi dengan keimanan, tanpa harus
dipertentangkan.
Hanya orang yang memiliki
sifat islamofobialah yang memiliki rasa kekhawatiran yang berlebihan kepada
Rohis, khawatir menjadi agen teroris atau tempat tumbuhnya faham radikal.
Saatnya kita hidup berdampingan dan berdekatan antara keilmuan dan keimanan
agar generasi kita semakin shaleh dan cerdas, selamat hari Rohis nasional,
Semoga Rohis semakin berkiprah di sekolah.
*) Oleh : Admin Majalah Intajiyah
Minggu, 21 September 2014
MENGAPA SISWA THARIQ BIN ZIYAD BERQURBAN DI SEKOLAH ?
Posted By:
Majalah Intajiyah
on Minggu, September 21, 2014
Lembaga Pendidikan Islam Terpadu (LPIT) Thariq Bin Ziyad pada
tahun 2014/1435 H ini kembali akan melaksanakan program Qurban di Sekolah.
Setiap unit mulai dari TKIT, SDIT, SMPIT dan SMAIT serta tidak ketinggalan
Boarding School-nya yaitu SMPIT Thariq Bin Ziyad Boarding School sudah
membentuk Panitia Qurban.
Panitia yang sudah dibentuk siap menerima dan menyalurkan
hewan qurban mulai dari Kambing sampai Sapi. Baik berupa uang cash yang sesuai
dengan harga hewan qurban pada tahun ini, maupun berupa langsung hewan qurbannya
beserta infaq operasional pengolahan hewan qurbannya. Patokan harga yang
ditetapkan panitia tidak jauh berbeda dengan patokan harga yang ada di pasaran.
SDIT Thariq Bin Ziyad jatimulya misalnya membuat daftar
harga kambing secara bertingkat mulai dari harga kambing kelas A sampai kelas D
(Rp.2.000.000,-), sedangkan harga sapi panitia hanya menetapkan harga minimal
yang dapat dibayarkan oleh calon pequrban sebanyak tujuh orang, untuk
mendapatkan satu ekor sapi yaitu Rp.2.300.000,- per jiwa x 7 orang.
Prosesi praktek ibadah penyembelihan hewan Qurban LPIT Thariq Bin Ziyad rencananya akan diadakan secara serentak di setiap unit sekolah masing-masing, yaitu pada tanggal 6 Oktober 2014.
Banyak siswa dan orang tua siswa yang bertanya kepada
panitia maupun guru, mengapa siswa Thariq Bin Ziyad atau orangtuanya, guru
maupun karyawannya diarahkan untuk menyalurkan hewan qurbannya di sekolah ?
Maka pertanyaan tersebut harus menjadi perhatian kita bersama wabil khusus
panitia. Ada 3 alasan mengapa siswa Thariq Bin Ziyad menyalurkan hewan
qurbannya di sekolah :
1.
Karena hampir kurang lebih separuh hari kita
berada di lingkungan sekolah
2.
Karena sekolah Thariq Bin Ziyad selain tempat
latihan belajar juga tempat latihan ibadah
3.
Karena distribusi daging qurban Thariq Bin Ziyad
disalurkan di sekitar lingkungan sekolah
Semoga ketaqwaan dan keshalihan dari seluruh civitas
akademika LPIT Thariq Bin Ziyad benar-benar tulus ikhlas dan diterima oleh
Allah SWT, sesuai dengan firman-Nya :
“Daging (hewan qurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak
akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu.
Demikianlah dia menundukkannya untukmu agar kamu mengangungkan Allah atas
petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada
orang-orang yang berbuat baik (Al-Hajj : 37) Wallahu a’lam. [DM].
Jumat, 12 September 2014
RIHLAH ILMIAH SDIT THARIQ BIN ZIYAD 2014-2015 : KLOTER PERTAMA KELAS 5-6 DIBERANGKATKAN
Posted By:
Majalah Intajiyah
on Jumat, September 12, 2014
RIHLAH ILMIAH SDIT THARIQ BIN ZIYAD 2014-2015 : KLOTER PERTAMA KELAS 5-6 DIBERANGKATKAN, TUJUANNYA ANTARA LAIN SAUNG ANGKULNG MANG UJO, MUSEUM GEOLOGI DAN GEDUNG SATE (KANTOR GUBERNUR JAWA BARAT, AHER)
Kegiatan tahunan tetapi dua tahunan
atau kegiatan dua tahunan tetapi satu tahunan sudah menjadi trendsetter di SDIT
Thariq Bin Ziyad Bekasi, baik SDIT yang berada di lokasi Jatimulya Kabupaten
Bekasi, maupun SDIT yang berada di Pondok Hijau Kota Bekasi.
Kegiatan tersebut adalah dalam
rangka outing class, pembelajaran di luar kelas yang dikaitkan dengan
pembelajaran di dalam kelas sesuai level/jenjang pendidikannya, kegiatan ini
terdiri dari dua macam yaitu Rihlah Ilmiah dan Outbound Training.
Keduanya memiliki kesamaan dan
perbedaan masing-masing, jika outbound training lebih menekankan pada aspek
fisik dan mental spiritual, maka rihlah ilmiah menekankan pada aspek
intelektual atau pengetahuan dan mental spiritual. Kesamaan dari keduanya
adalah sasaran dari aspek sikap mental.
Tahun ini adalah tahun pelajaran
2014-2015, karena tahun lalu adalah tahun Outbound maka tahun ini giliran Rihlah
Ilmiah, setiap siswa di SDIT Thariq Bin Ziyad minimal pernah memiliki 3
pengalaman outbound training, masing-masing
di kelas 1-2, kelas 3-4, dan kelas 5-6.
Selain itu maka pada tahun ini
bagi kelas 1 dan 2 adalah pengalaman pertama untuk mengikuti Rihlah Ilmiah, begitu
juga kelas 3 dan 4 adalah pengalaman kedua mengikuti Rihlah Ilmiah, sedangkan
untuk kelas 5-6 tahun ini adalah acara terakhir mereka untuk Rihlah Ilmiah.
Sekedar mengingatkan kita semua
bahwa pada dua tahun yang lalu Rihlah Ilmiah kelas 5-6 di Pondok Hijau adalah
ke Museum PETA (Pembela Tanah Air) di Bogor.
Seperti apa sih museum Peta? Ayo kalau kalian tidak pernah kesana pasti
tidak akan tahu banyak pengalaman. Nih dia ada fotonya :
…
Bagaimana dengan kelas 5-6 di
Jatimulya ? mereka dua tahun lalu sudah pernah pergi ke PT. Indofood di Bandung selain itu mereka pergi juga ke Museum Seni
Barli di Kota Parahiyangan. Tahun ini masih ke Bandung tapi menuju lokasi yang berbeda yaitu Saung
Angklung Ujo, Museum Geologi dan Gedung
Sate.
Rencananya hari Senin, tanggal 15
September 2014 Kloter pertama ini akan diberangkatkan dari Masjid Raya
Jatimulya. Selanjutnya nanti berturut-turut akan diberangkatkan sesuai
jadwalnya yaitu kelas 3 dan 4, serta kelas 1 dan 2. Semoga perjalanannya
selamat dan pembelajarannya berhasil sukses.
…
Wah bakalan ketemu Gubernur Aher
dong yah? Insya Allah, menurut rencana panitia sudah melakukan komunikasi
dengan pihak protokoler dan pihak asisten gubernur Aher, merelka rencananya akan
melihat-lihat ada apa saja di Gedung Sate
dan semoga bisa bertemu dengan pak gubernur kita, yakni Gubernur Jawa
Barat, Kang Aher.
Selamat semoga sukses belajar di
luar kelasnya yah! [DM].
PROSESI QURBAN LPIT THARIQ BIN ZIYAD
Posted By:
Majalah Intajiyah
on Jumat, September 12, 2014
1. Pemotongan : disaksikan oleh pequrban dan dilakukan oleh orang yang ahli/faqih tentang agamanya
2. Prosesi Pengulitan : dilakukan secara bersama oleh panitia ( guru dan karyawan )
3. Pencacahan dan Pemilahan ( Daging, Tulang, Jeroan dll )
4. Pengemasan (Paket Daging Qurban) dan pendistribusian kepada warga di sekitar sekolah :
2. Prosesi Pengulitan : dilakukan secara bersama oleh panitia ( guru dan karyawan )
3. Pencacahan dan Pemilahan ( Daging, Tulang, Jeroan dll )
4. Pengemasan (Paket Daging Qurban) dan pendistribusian kepada warga di sekitar sekolah :
Kamis, 11 September 2014
Contoh Tulisan Motivasi Qurban (2) "KISAH QURBAN BU SUMI YANG MENGGETARKAN HATI" Oleh Budi Ch Susanto dan Bluejundi
Posted By:
Majalah Intajiyah
on Kamis, September 11, 2014
Semakin dekat dengan idul adha, semakin banyak orang yang mengunjungi stan daganganku. Sebagian hanya melihat-lihat, sebagian lagi menawar dan alhamdulillah tidak sedikit yang akhirnya membeli. Aku menyukai bisnis ini, membantu orang mendapatkan hewan qurban dan Allah memberiku rezeki halal dari keuntungan penjualan.
Hingga datanglah seorang ibu yang kemudian menggetarkan imanku dan membuatku tak bisa menahan air mata.
Semula, aku berpikiran ibu ini hanya akan melihat-lihat saja. Karena dari penampilannya, aku menduga ia bukanlah tipe orang yang mampu berqurban. Meski demikian, sebagai pedagang yang baik aku harus tetap melayaninya.
“Silahkan Bu, ada yang bisa saya bantu?” sapaku seramah mungkin
“Kalau kambing itu harganya berapa, Pak?” tanyanya sambil menunjuk seekor kambing yang paling murah.
“Itu 700 ribu Bu,” tentu saja harga itu bukan tahun ini. Kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu. Kalau harga kambing qurban tahun ini, paling murah sekitar 1,5 juta. Yang agak besar 2,5 juta.
“Harga pasnya berapa?”
Meskipun aku belum yakin ibu tersebut akan membelinya, minimal ia telah menunjukkan minatnya terhadap kambingku. “Bolehlah 600 ribu, Bu. Itu untungnya sangat tipis. Buat ibu, bolehlah kalau ibu mau”
“Tapi, uang saya Cuma 500 ribu, Pak. Boleh?” kata ibu itu dengan penuh harap. Keyakinanku mulai berubah. Ibu ini benar-benar serius mau berqurban. Mungkin hanya tampilannya saja yang sederhana tapi sejatinya ia bukanlah orang miskin. Nyatanya ia mampu berqurban.
“Baik lah, Bu. Meskipun tidak mendapat untung, semoga ini barakah,” jawabku setelah agak lama berpikir. Bagaimana tidak, 500 ribu itu berarti sama dengan harga beli. Tapi melihat ibu itu, aku tidak tega menolaknya.
Aku pun kemudian mengantar kambing itu ke rumahnya. “Astaghfirullah… Allaahu akbar…” Aku terperanjat. Rumah ibu ini tak lebih dari sebuah gubuk berlantai tanah. Ukurannya kecil, dan di dalamnya tidak ada perabot mewah. Bahkan kursi, meja, barang-barang elektronik, dan kasur pun tak ada. Hanya ada dipan beralas tikar yang kini terbaring seorang nenek di atasnya. Rupanya nenek itu adalah ibu dari wanita yang membeli kambing tadi. Mereka tinggal bertiga dengan seorang anak kecil yang tak lain adalah cucu nenek tersebut.
“Emak, lihat apa yang Sumi bawa” kata ibu yang ternyata bernama Sumi itu. Yang dipanggil Emak kemudian menolehkan kepalany, “Sumi bawa kambing Mak. Alhamdulillah, kita bisa berqurban”
Tubuh yang renta itu duduk sambil menengadahkan tangan. “Alhamdulillah… akhirnya kesampaian juga Emak berqurban. Terima kasih ya Allah…”
“Ini uangnya Pak. Maaf ya kalau saya nawarnya terlalu murah, karena saya hanya tukang cuci di kampung sini, saya sengaja mengumpulkan uang untuk membeli kambing buat qurban atas nama Emak….” kata Bu Sumi.
Kaki ini bergetar, dada terasa sesak, sambil menahan tetes air mata, saya berdoa dalam hati, “Ya Allah… Ampuni dosa hamba, hamba malu berhadapan dengan hamba-Mu yang pasti lebih mulia ini, seorang yang miskin harta namun kekayaan imannya begitu luar biasa”.
“Pak, ini ongkos kendaraannya…”, panggil ibu itu.
“Sudah bu, biar ongkos kendaraannya saya yang bayar”, jawabku sambil cepat-cepat berpamitan, sebelum Bu Sumi tahu kalau mata ini sudah basah karena karena tak sanggup mendapat teguran dari Allah yang sudah mempertemukan dengan hambaNya yang dengan kesabaran, ketabahan dan penuh keimanan ingin memuliakan orang tuanya.
Untuk menjadi mulia, ternyata tak harus menunggu kaya. Untuk mampu berqurban, ternyata yang dibutuhkan adalah kesungguhan. Kita jauh lebih kaya dari Bu Sumi. Rumah kita bukan gubuk, lantainya keramik. Ada kursi, ada meja, ada perabot hingga TV di rumah kita. Ada kendaraan. Bahkan, HP kita lebih mahal dari harga kambing qurban. Tapi… sudah sungguh-sungguhkah kita mempersiapkan qurban? Masih ada waktu sekitar satu bulan. [Keluargacinta.com]
*Diadopsi dari kisah yang ditulis Budi Ch Susanto dan Bluejundi
Sumber : http://keluargacinta.com/
Contoh Tulisan Motivasi Qurban "ONE DAY ONE QURBAN" Oleh Dimyat Aa Dym, Kompasianer
Posted By:
Majalah Intajiyah
on Kamis, September 11, 2014
Jika ingin mengukur indikator keimanan dan kesejahteraan suatu keluarga atau masyarakat, maka ibadah Qurban bisa menjadi salah satu indikatornya. Hal ini bisa diambil cermin pelajarannya dari kisah Ibrahim AS dan Ismail AS sebagai salah satu profil keluarga teladan yang sukses. Dikisahkan oleh khotib jumat (29/7) dalam sejarah bahwa nabiyullah Ibrahim AS berqurban setiap tahun sekitar 1000 ekor kambing, 100 ekor sapid an 10 ekor unta.
Qurban ialah binatang yang disembelih guna ibadah kepada Allah pada Hari Raya Haji atau Idul Adha, dan tiga hari kemudian (Tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah ). Hukumnya sebagian ulama berpendapat bahwa qurban itu wajib, dan sebagian lainnya berpendapat sunat. Alasan yang berpendapat wajib adalah sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Kautsar (108) ayat 1 dan 2 :
“Sesungguhnya Kami telah memberi engkau (Ya Muhammad) akan kebajikan yang banyak, Sebab itu shalatlah engkau (pada hari raya Haji) karena Allah dan sembelihlah qurban (Al-Kautsar, 1-2)”
Serta hadits Rosulullah yang berbunyi : Dari Abu Hurairah RA, Telah bersabda Rosulullah SAW : “Barangsiapa yang mempunyai kemampuan tetapi ia tidak berqurban, maka janganlah ia menghampiri tempat shalat kami” (H.R. Ahmad dan Ibnu Majah)
Sedangkan alasan yang berpendapat bahwa qurban itu sunat ialah Sabda Rosulullah SAW : “Saya disuruh menyembelih qurban dan qurban itu sunat bagi kamu” (H.R. Tirmidzi). Serta sabda Rosulullah SAW yang berbunyi : “Diwajibkan kepadaku berqurban, dan tidak wajib atas kamu” (H.R. Daruquthni)
Terlepas dari perbedaan pendapat ulama bahwa Qurban itu wajib atau sunat namun kalau kita cermati bahwa ibadah qurban itu waktunya bersamaan dengan prosesi perjalanan ibadah haji yaitu ketika saudara-saudari seiman dari seluruh dunia sedang berkumpul di tempat yang sama dan dalam waktu yang sama yaitu pada tanggal 10, 11, 12 dan 13 Dzulhijjah di tanah suci Makkah Al-Mukarromah.
Dimana ibadah haji adalah ibadah yang berupakan rukun islam yang kelima, ibadah yang membutuhkan persiapan ekstra baik harta, tenaga, raga bahkan jiwa. Sedangkan bagi kita yang belum siap secara harta, tapi secara fisik sudah siap, begitu juga sebaliknya, mereka yang sudah siap secara harta tapi belum siap secara jiwa dan raganya maka keimanan dan ketaqwaan itu harus direaisasikan dalam kehidupan nyata yakni dengan melaksanakan ibadah kepada Allah.
Dan selama sepanjang tahun kita telah dibina, dididik, didauroh oleh berbagai macam ibadah agar kita menjadi muslim yang kaffah, dimulai dari ibadah yang bersifat hati dan lisan yaitu Syahadat sebagai rukun islam yang pertama, ibadah yang bersifat hati, lisan dan anggota badan yaitu Shalat sebagai rukun islam yang kedua, kemudian zakat, infaq dan sedekah sebagai ibadah yang berupa harta/maal, puasa Ramadhan dan puasa sunnah lainnya ibadah yang banyak melibatkan jiwa serta raga agar kita menjadi orang yang bertaqwa.
Pada akhirnya Allah berfirman dalam al-quran surat Al-Hajj (22) ayat 37 : “Daging (hewan qurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demikianlah dia menundukkannya untukmu agar kamu mengangungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik (Al-Hajj : 37) Wallahu a’lam.
Sumber : Kompasiana
AYO KIRIMKAN TULISAN ATAU QURBAN ANDA, IKUTI LOMBA MENULIS TULISAN MOTIVASI QURBAN ( TQM )
Posted By:
Majalah Intajiyah
on Kamis, September 11, 2014
Dalam rangkan menyambut bulan musim haji (Dzul Qoidah dan Dzul Hijjah) Humas PQH LPIT Thariq Bin Ziyad bekerjasama dengan Tabloid, Majalah dan Buletin Intajiyah mengajak anda untuk mengikuti lomba menulis dengan tagline atau tema " TULISAN MOTIVASI QURBAN ".
Tulisan bisa berupa cerita pendek, atau artikel atau liputan (reportase) yang terkait atau bentuk tulisan lainnya dengan tujuan untuk :
1. Memotovasi diri dan orang lain untuk berqurban
2. Meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan pengalaman berqurban
3. Memberi inspirasi terkait dengan ibadah qurban, haji dan ibadah lainnya di bulan haji ini
Tulisan minimal kurang lebih setengah halaman, diketik dalam ukuran kata 12, jenis tulisan time newroman, spasi 1,5 dan dikirimkan ke redaksi Majalah/Buletin Intajiyah : Jl. Melati Ujung Blok J Perumahan Jatimulya Tambun Selatan atau dikirim via email : majalahintajiyah@gmail.com atau Tabloid_intajiyah@yahoo.co.id paling lambat tanggal 30 September 2014. Jangan lupa lampirkan identitas diri : KTP atau SIM atau KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) atau KTP (Kartu Tanda Pelajar) dan asal sekolah.
Tulisan terbaik ( 3 orang, masing-masing satu orang dari jenjang TK/SD/SDIT, SMP/SMPIT, dan SMA/SMAIT ) akan diumumkan pada awal Oktober 2014 dan akan mendapatkan hadiah menarik dari Dewan Redaksi Intajiyah. Informasi dan Keterangan lebih lanjut hub di no Tlp: 021 82418610 (Redaksi Intajiyah) / 11 atau SMS/Tlp. 021 70708255. (Pak Dimyat)
Tulisan bisa berupa cerita pendek, atau artikel atau liputan (reportase) yang terkait atau bentuk tulisan lainnya dengan tujuan untuk :
1. Memotovasi diri dan orang lain untuk berqurban
2. Meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan pengalaman berqurban
3. Memberi inspirasi terkait dengan ibadah qurban, haji dan ibadah lainnya di bulan haji ini
Tulisan minimal kurang lebih setengah halaman, diketik dalam ukuran kata 12, jenis tulisan time newroman, spasi 1,5 dan dikirimkan ke redaksi Majalah/Buletin Intajiyah : Jl. Melati Ujung Blok J Perumahan Jatimulya Tambun Selatan atau dikirim via email : majalahintajiyah@gmail.com atau Tabloid_intajiyah@yahoo.co.id paling lambat tanggal 30 September 2014. Jangan lupa lampirkan identitas diri : KTP atau SIM atau KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) atau KTP (Kartu Tanda Pelajar) dan asal sekolah.
Tulisan terbaik ( 3 orang, masing-masing satu orang dari jenjang TK/SD/SDIT, SMP/SMPIT, dan SMA/SMAIT ) akan diumumkan pada awal Oktober 2014 dan akan mendapatkan hadiah menarik dari Dewan Redaksi Intajiyah. Informasi dan Keterangan lebih lanjut hub di no Tlp: 021 82418610 (Redaksi Intajiyah) / 11 atau SMS/Tlp. 021 70708255. (Pak Dimyat)
Langganan:
Postingan (Atom)