Dari Palembang, Indonesia Untuk Dunia Islam Yang Penuh Tantangan
Indonesia yang juga tuan rumah Musaqabah Tilawatil Quran (MTQ)
Internasional menyandang juara umum setelah tampil maksimal selama tiga hari di Palembang Sport and Convention Centre (PSCC),
24-26 September 2014.
Tiga wakil Indonesia yang juga putra daerah Sumsel
berhasil mengalahkan 83 peserta dari 39 negara lainnya. Mereka adalah Bangun
Syahraya yang tampil di cabang Tilawah Putra, Miftahul Jannah di Tilawah Putri
dan Kgs Rasyid Siddiq cabang Tahfiz.
“Keputusan Dewan Hakim MTQ Internasional nomor 01/KEP.DH/MTQ-Internasional/2014
telah memutuskan Bangun Syahraya sebagai Qori terbaik dengan nilai 97,25 dan
Miftahul Jannah sebagai Qoriah terbaik setelah mendapatkan nilai tertinggi
yakni 95,75. Sedangkan Kgq Rasyid Siddiq mendapat nilai 99,67,” kata
Koordinator Dewan Hakim, Said Akil Al Munawar, Jumat (27/9/2014).
Dari cabang Qori Tilawah, Bangun menyingkirkan Pranon
Mustafa dari Thailand di urutan kedua dengan nilai 92,50, diikuti Zakaria
Traboulsi dari Libaon dengan nilai 92,33 serta Numan M Pimbayabaya dari
Filipina dan Ali Salah Ali Omar Khalil dari Bahrain dengan masing-masing nilai
91,83 dan 91,16.
Pada Qoriah Tilawah, Miftahul Jannah berhasil mengungguli
Hanimzah dari Malaysia dengan nilai 89, diikuti Hasnae Khoulali dari Maroko di
posisi kedua dengan nilai 88,08, Amal Nazirah Binti H Asmat dari Brunei
Darussalam dengan nilai 85,83 dan Nurul Huda Binti Khamsani dari Singapura yang
hanya mendapat poin 84,33.
Pada cabang Tahfiz, Kgq Rasyid Siddiq di posisi pertama
dengan nilai 99,67 diikuti Esfahania Mostafa Bin Mahmood dari Iran dengan nilai
98,67 dan Mohamed Maher Aqbdelmeguid Abdelaziz dari Mesir yang menempel ketat
dengan poin 98,08. Keputusan tersebut itu merupakan penilaian Dewan Hakim dari
Arab Saudi yang diwakili oleh Al Zahrani Salem Ghormallah, Sayed Abdel Magid
dari Mesir dan Samih Ahmad Khaled At Hanneh dari Yordania.
Lalu, Abdul Rashid Sheika Sufi dari Qatar, H Abd R Ajid
Mohd Salleh dari Brunei Darusalam dan H Azhari bin Othman dari Malaysia. Enam
Dewan Hakim yang diketuai Said Akil Al Munawar dari negara asing itu,
mematahkan anggapan manipulasi nilai pemenang MTQInternasional.
Dengan hasil itu, Gubernur Sumsel, Alex Noerdin
menganggap ketiga peserta Indonesia dari Sumsel itu pantas keluar sebagai
juara. Karena menurutnya mulai dari Bangun Syahraya, Miftahul Jannah dan Kgs
Rasyid Siddiq memiliki pengalaman dalam penampilan serupa di ajang
internasional.
“Alhamdulillah, apa yang mereka lakukan telah maksimal
dan mencapai hasil terbaik. Kita tentu bangga dengan hasil ini. Para pemenang
akan mendapat penghargaan dan uang pembinaan yang tidak sedikit dari panitia.
Nilainya sama dengan perlombaan serupa di tingkat dunia, total mencapai Rp1
miliar,” ujar Alex.
Dalam acara penutupan semalam, artis musik Sam Bimbo
mengawali acara penutupan MTQ Internasional dengan tiga buah lagu,
dimulai dari ‘Sajadah Panjang’. Baru lah band Wali menutupnya dengan menghibur
seluruh masyarakat yang hadir memadati tribun penonton PSCC.
Komentar Ketua DPR RI,
Marzuki Alie
“MTQ Internasional di Palembang yang
diikuti lebih dari 30 negara, sepi berita,” kata Marzuki dalam pesan
singkatnya, Senin (29/9). Menurutnya, pemberitaan raihan emas Indonesia seolah
menjadi segala-galanya dibandingkan predikat juara MTQ internasional.
“Dapat satu emas Asian Games
seperti dapat gunung. Tapi juara umum MTQ internasional seolah tidak ada
artinya,” ucapnya.
Sebuah Renungan : Semoga Bukan Sekedar
Seremonial
Perkembangan MTQ di Indonesia dan dunia
internasional Alhamdulillah dari waktu ke waktu selalu ada dengan tempat dan
acara yang berbeda-beda. Akan tetapi kita semua berharap agar MTQ baik yang
dilaksanakan di tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota, propinsi mapun
nasional hendaknya menjadi momentuk untuk menguatkan akhlak sehingga tujuan
diturunkannya Al-Quran benar-benar tercapai yakni sebagai petunjuk (hidayah)
manusia, penjelasan (ilmu) yang bermanfaat dan sebagai pembeda (furqon) antara
yang hak dan yang bathil, Wallahu a’lam. [DM].
Dari berbagai sumber
*)
Link :
0 komentar:
Posting Komentar