Minggu, 28 September 2014

Filled Under:

Indonesia Juara Umum MTQ Internasional 2014, dari Nusantara untuk Dunia Islam

Dari Palembang, Indonesia Untuk Dunia Islam Yang Penuh Tantangan

Indonesia yang juga tuan rumah Musaqabah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional menyandang juara umum setelah tampil maksimal selama tiga hari di Palembang Sport and Convention Centre (PSCC), 24-26 September 2014.
Tiga wakil Indonesia yang juga putra daerah Sumsel berhasil mengalahkan 83 peserta dari 39 negara lainnya. Mereka adalah Bangun Syahraya yang tampil di cabang Tilawah Putra, Miftahul Jannah di Tilawah Putri dan Kgs Rasyid Siddiq cabang Tahfiz.

“Keputusan Dewan Hakim MTQ Internasional nomor 01/KEP.DH/MTQ-Internasional/2014 telah memutuskan Bangun Syahraya sebagai Qori terbaik dengan nilai 97,25 dan Miftahul Jannah sebagai Qoriah terbaik setelah mendapatkan nilai tertinggi yakni 95,75. Sedangkan Kgq Rasyid Siddiq mendapat nilai 99,67,” kata Koordinator Dewan Hakim, Said Akil Al Munawar, Jumat (27/9/2014).

Dari cabang Qori Tilawah, Bangun menyingkirkan Pranon Mustafa dari Thailand di urutan kedua dengan nilai 92,50, diikuti Zakaria Traboulsi dari Libaon dengan nilai 92,33 serta Numan M Pimbayabaya dari Filipina dan Ali Salah Ali Omar Khalil dari Bahrain dengan masing-masing nilai 91,83 dan 91,16.



Pada Qoriah Tilawah, Miftahul Jannah berhasil mengungguli Hanimzah dari Malaysia dengan nilai 89, diikuti Hasnae Khoulali dari Maroko di posisi kedua dengan nilai 88,08, Amal Nazirah Binti H Asmat dari Brunei Darussalam dengan nilai 85,83 dan Nurul Huda Binti Khamsani dari Singapura yang hanya mendapat poin 84,33.

Pada cabang Tahfiz, Kgq Rasyid Siddiq di posisi pertama dengan nilai 99,67 diikuti Esfahania Mostafa Bin Mahmood dari Iran dengan nilai 98,67 dan Mohamed Maher Aqbdelmeguid Abdelaziz dari Mesir yang menempel ketat dengan poin 98,08. Keputusan tersebut itu merupakan penilaian Dewan Hakim dari Arab Saudi yang diwakili oleh Al Zahrani Salem Ghormallah, Sayed Abdel Magid dari Mesir dan Samih Ahmad Khaled At Hanneh dari Yordania.

Lalu, Abdul Rashid Sheika Sufi dari Qatar, H Abd R Ajid Mohd Salleh dari Brunei Darusalam dan H Azhari bin Othman dari Malaysia. Enam Dewan Hakim yang diketuai Said Akil Al Munawar dari negara asing itu, mematahkan anggapan manipulasi nilai pemenang MTQInternasional.

Dengan hasil itu, Gubernur Sumsel, Alex Noerdin menganggap ketiga peserta Indonesia dari Sumsel itu pantas keluar sebagai juara. Karena menurutnya mulai dari Bangun Syahraya, Miftahul Jannah dan Kgs Rasyid Siddiq memiliki pengalaman dalam penampilan serupa di ajang internasional.

“Alhamdulillah, apa yang mereka lakukan telah maksimal dan mencapai hasil terbaik. Kita tentu bangga dengan hasil ini. Para pemenang akan mendapat penghargaan dan uang pembinaan yang tidak sedikit dari panitia. Nilainya sama dengan perlombaan serupa di tingkat dunia, total mencapai Rp1 miliar,” ujar Alex.

Dalam acara penutupan semalam, artis musik Sam Bimbo mengawali acara penutupan MTQ Internasional dengan tiga buah lagu, dimulai dari ‘Sajadah Panjang’. Baru lah band Wali menutupnya dengan menghibur seluruh masyarakat yang hadir memadati tribun penonton PSCC. 

Komentar Ketua DPR RI, Marzuki Alie

“MTQ Internasional di Palembang yang diikuti lebih dari 30 negara, sepi berita,” kata Marzuki dalam pesan singkatnya, Senin (29/9). Menurutnya, pemberitaan raihan emas Indonesia seolah menjadi segala-galanya dibandingkan predikat juara MTQ internasional.

“Dapat satu emas Asian Games seperti dapat gunung. Tapi juara umum MTQ internasional seolah tidak ada artinya,” ucapnya.

Sebuah Renungan : Semoga Bukan Sekedar Seremonial

Perkembangan MTQ di Indonesia dan dunia internasional Alhamdulillah dari waktu ke waktu selalu ada dengan tempat dan acara yang berbeda-beda. Akan tetapi kita semua berharap agar MTQ baik yang dilaksanakan di tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota, propinsi mapun nasional hendaknya menjadi momentuk untuk menguatkan akhlak sehingga tujuan diturunkannya Al-Quran benar-benar tercapai yakni sebagai petunjuk (hidayah) manusia, penjelasan (ilmu) yang bermanfaat dan sebagai pembeda (furqon) antara yang hak dan yang bathil, Wallahu a’lam. [DM].

Dari berbagai sumber *)

Link :



0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 MAJALAH INTAJIYAH.