Kamis, 20 Oktober 2016

Filled Under:

Bunda Neno Warisman: Siswa-Siswi Thariq Bin Ziyad, Jadilah Generasi Penakluk!





Dalam pemaparan pengalaman, ilmu dan materi parentingnya pada acara Seminar Parenting yang diadakan oleh SDIT Thariq Bin Ziyad (15/10/16). Bunda Neno Warisman menaruh perhatian kepada sekolah Thariq Bin Ziyad tersbeut. Beliau menyatakan bahwa nama Thariq Bin Ziyad adalah nama pahlawan besar, pahlawan Islam, dan Sang Penakluk. Sebagaimana kita tahu dalam sejarah bahwa Thariq Bin Ziyad masuk ke dataran Eropa yakni Andalusia di daerah Spanyol melalui benua Afrika dan melewati selat yang bernama selat Jabal Thariq atau Gibral Tark (bisa dilihat lewat peta ataugooglemap). Bunda berharap agar siswa-siswi dan alumni Thariq Bin Ziyad menajadi generasi penakluk.

Karakter kepemimpinan harus menonjol dalam kepribadian Sang Penakluk, untuk itu orangtua di rumah dan bapak serta ibu guru di sekolah harus mewujudkan pendidikan dan prilaku yang bermutu. Orang tua yang bermutu, ayah yang idola, yang merupakan lokomotif keteladanan. Ia lahir dan dilandasi dengan aqidah atau tauhid yang benar, akhlak yang mulia dan muamalah yang baik. Sedangkan ibu bidadari adalah ibu yang pandai menjaga harga dirinya dihadapan Allah, keluarga dan anak-anaknya.  Jika mulut ibu pedas maka harga diri anak akan rusak, ternodai dan lidahnya tidak lagi sakti.

Agar menjadi orang tua yang bermutu maka langkah awalnya adalah jadilah orang tua yang berilmu. Kecerdasan spiritual tidak kalah pentingnya dengan kecerdasan IQ atau intelektual. Dari sebelas game yang ada Bunda Neno mencoba menanyakannya kepada anak terlebih dahulu, kebetulan peserta Rebana Thariq Bin Ziyad yang berjumlah Sembilan itu diminta maju oleh bunda Neno di awal presentasinya. Mereka berdialog tentang berbagai hal mulai dari sekolah, teman, orangtua dan guru sampai masalah game online. 

Ternyata kita sebagai orang tua belum tentu  tau game online yang jumlahnya banyak itu. Inilah realitanya, kesenjangan atau perbedaan pengetahuan orang tua dan anak dari sisi ini saja sudah sangat bebeda, apalagi dari sisi yang lainnya. Misalnnya hobi, minat bakat, sudut pandang dan lain sebagainya. Oleh sebab itu jadilah hendaklah orangtua bersikap adil dan bijaksana. Ada tiga jenis orangtua yaitu otoriter, permisif dan dialogis. Begitu juga minat dan bakat anak juga berbeda-beda, termasuk gaya belajarnya. Ada yang auditory, ada yang visual dan ada yang kinestetis.

Oleh sebab itu bunda Neno Warisman mengulang-ulang dan menggaris bawahi pesannya yaitu kenali peserta didik kita dan dekati putra-putri kita agar mereka tumbuh dan berkembang seoptimalnya. Selain mengembangkan minat dan bakatnya, kecerdasan intelektual, emosional dan spiritualnya. Termasuk kecerdasan majemuk yang dimilikinya. Untuk itu maka dalam rangka mengoptimalkan manfaat positif dari adanya teknologi komunikasi dan informasi seperti saat ini, dan meminimilaisir dampak negatifnya antara lain kecanduan game online, atau lain sebagainya. 

Untuk itu diperlukan cara pandang (mindset) yang benar dari orangtua terhadap anak dan apa-apa yang ada disekelilingnya termasuk di dalamnya ada game online. Bahwa teknologi ibarat pedang bermata dua, bisa bermanfaat atau berbahaya bagi pendidikan anak kita. Oleh karena kita diperlukan beberapa tips antara lain: mengetahui jadwal  dan durasi  mereka berada di depan internet, berdialog dengan anak tentang hal-hal yang dihadapinya, membentengi anak dengan imunitas keimanan, ibadah harian dan akhlak/adab serta membangun kedekatan dengan anak baik dengan perkataan, sentuhan serta sarana komunikasi lainnya. 

Selain itu mengembangkan minat, bakat dan ‘fashion’nya sehingga kelak dikemudian hari dia benar-benar bermanfaat untuk dirinya, keluarganya, masyarakat dan bangsanya. Belajarlah dari filosofis atau kehidupan alam seperti pohon pisang, ia tidak akan mati pohonnya sebelum ia memiliki tunas baru, sebagai generasi pelanjutnya. Demikian sekelumit tentang paparannya yang disampaikan dengan penuh semangat dan gaya bahasanya, lengkap dengan bahasa tubuh (body language)-nya yang khas. Wallahu a’lam. [DM]




0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 MAJALAH INTAJIYAH.