(Civitas Akademika LPIT Thariq Bin Ziyad dan Syiar A3B = Akhlak Al Qur'an Akademik Bahasa)
Kedatangan Imam Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Syeikh Abdurrahman bin Abdul Aziz As-Sudais ke indonesia seharusnya dijadikan momentum generasi muda untuk meneladani sosoknya.
Sebab hal tersebut merupakan salah satu jalan dalam proses menumbuhkan semangat cinta Alquran. Selain dengan membaca, menghapal, memahami pesan di dalamnya dan yang terpenting adalah menjadikan Alquran sebagai akhlak di kehidupan sehari hari.
“Mari bergaul dan bersahabat dengan Alquran, juga dengan para pecinta Alquran,” kata pakar Alquran sekaligus juri tahfiz (hafalan Alquran) Internasional Doktor Ahsin Sakho kepada Republika, Jumat (31/10).
Diceritakannya, Imam As-Sudais merupakan sosok cerdas yang mampu meraih gelar doktor dalam waktu yang relative singkat.
Sebab hal tersebut merupakan salah satu jalan dalam proses menumbuhkan semangat cinta Alquran. Selain dengan membaca, menghapal, memahami pesan di dalamnya dan yang terpenting adalah menjadikan Alquran sebagai akhlak di kehidupan sehari hari.
“Mari bergaul dan bersahabat dengan Alquran, juga dengan para pecinta Alquran,” kata pakar Alquran sekaligus juri tahfiz (hafalan Alquran) Internasional Doktor Ahsin Sakho kepada Republika, Jumat (31/10).
Diceritakannya, Imam As-Sudais merupakan sosok cerdas yang mampu meraih gelar doktor dalam waktu yang relative singkat.
Selain menjadi imam terlama di Masjidil Haram, yakni mencapai puluhan tahun, Imam As-Sudais juga dipercaya menjadi raisul ‘am atau pimpinan tertinggi pengurus Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Caranya, lanjut mantan Rektor Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta ini, dengan mengaji Alquran yang diperdengarkan merdu dalam kaset pun telah banyak jadi acuan para qori dunia.
Di Indonesia, sambung Ahsin, Syeikh Sudais menaruh perhatian yang besar terhadap para penghapal Alquran. “Dia memberikan hadiah-hadiah dengan memberangkatkan haji bagi mereka yang juara hafiz alquran,” katanya.
Sebab para penghapal Alquran patut diapresiasi. Karena itu, jelas Ahsin, sosok Syeikh Sudais menjadi penyemangat dan inspirator bagi generasi muda penghapal Alquran.
“Dengan mendekati Alquran, derajat setiap orang akan terangkat, baik di dunia mau pun di akhirat,” paparnya. Maka kepada para pemuda Islam, ia berharap agar tak segan bergaul dengan Alquran, sebab Alquran tidak akan mengecewakan pembacanya.
Tak lupa Ahsin berharap, kepada para orangtua, agar senantiasa mempunyai semangat seperti Syeikh Sudais. Orangtua yang menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup, lalu mencontohkan kepada keluarga dan anak-anaknya agar cinta Alquran.
''Dengan begitu, maka akan besar pengaruhnya dalam membangkitkan rasa cinta pemuda Muslim Indonesia kepada kitab suci Alquran,'' papar Ahsin Sakho menerangkan.
Caranya, lanjut mantan Rektor Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta ini, dengan mengaji Alquran yang diperdengarkan merdu dalam kaset pun telah banyak jadi acuan para qori dunia.
Di Indonesia, sambung Ahsin, Syeikh Sudais menaruh perhatian yang besar terhadap para penghapal Alquran. “Dia memberikan hadiah-hadiah dengan memberangkatkan haji bagi mereka yang juara hafiz alquran,” katanya.
Sebab para penghapal Alquran patut diapresiasi. Karena itu, jelas Ahsin, sosok Syeikh Sudais menjadi penyemangat dan inspirator bagi generasi muda penghapal Alquran.
“Dengan mendekati Alquran, derajat setiap orang akan terangkat, baik di dunia mau pun di akhirat,” paparnya. Maka kepada para pemuda Islam, ia berharap agar tak segan bergaul dengan Alquran, sebab Alquran tidak akan mengecewakan pembacanya.
Tak lupa Ahsin berharap, kepada para orangtua, agar senantiasa mempunyai semangat seperti Syeikh Sudais. Orangtua yang menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup, lalu mencontohkan kepada keluarga dan anak-anaknya agar cinta Alquran.
''Dengan begitu, maka akan besar pengaruhnya dalam membangkitkan rasa cinta pemuda Muslim Indonesia kepada kitab suci Alquran,'' papar Ahsin Sakho menerangkan.
Sumber : Republika Online
0 komentar:
Posting Komentar