sang ibu yang memang selalu memanggilnya dengan sebutan “Ya Abdurrahman, ya hafidzal quran, ya imamal masjidil haram."
Shalat Jumat di masjid Istiqlal Jumat (31/10) terasa istimewa. Sebab imam dan khatibnya istimewa pula, yakni Imam Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Syeikh Abdurrahman bin Abdul Aziz As-Sudais.
Momen langka tersebut, dimanfaatkan umat Islam Indonesia untuk menyerap semangat Imam As-Sudais dalam mencintai Alquran, sehingga terinspirasi karenanya.
“Karena kecintaan dan kedekatannya dengan Alquran, beliau menempati derajat yang tinggi di dunia dan insya Allah di akhirat kelak,” kata pakar Alquran sekaligus juri tahfiz (hafalan Alquran) Internasional Doktor Ahsin Sakho kepada Republika jelang shalat Jumat.
Diceritakannya, semangat cinta Alquran dalam diri Imam As-Sudais telah ditanamkan hingga tersemat sejak kecil, bahkan sebelum ia mengerti apa itu hafiz dan imam.
Hal tersebut tak lepas dari peranan sang ibu yang memang selalu memanggilnya dengan sebutan “Ya Abdurrahman, ya hafidzal quran, ya imamal masjidil haram. Rupanya, panggilan itu adalah doa,” kata Ahsin.
Dari dukungan keluarga, doa ibunda yang berkeinginan luhur agar anaknya kelak menjadi seorang yang bermanfaat bagi banyak orang, didukung pendidikan yang fokus serta berbekal kecerdasan As-Sudais, jadilah sekarang ia menjadi hafiz dengan derajatnya yang tinggi, berwibawa, berwawasan luas dan berpandangan Islam moderat.
Menurut Ahsin, bukanlah perkara sederhana dapat menghadirkan Syeikh As-Sudais di tengah-tengah masyarakat Indonesia sekarang ini apalagi di tengah kesibukannya sebagai imam Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Meski mengaku belum mengetahui agenda selanjutnya As-Sudais selama di Indonesia, Ahsin memperkirakan Syeikh Sudas bakal melakukan pertemuan dengan para ulama Indonesia, melakukan kunjungan pesantren Alquran dan kegiatan syiar Islam lainnya.
Kunjungan Syeikh As-Sudais ke Indonesia dimulai sejak beberapa hari lalu. Selasa (28/10), Syeikh Sudais sempat menjadi pembicara pada seminar internasional bertema Nilai Moderat Alquran dan Hadis serta Penerapannya pada Masa Modern di Kerajaan Arab Saudi dan Republik Indonesia di Hotel Shangrilla Jakarta.
Sumber : Republika Online
0 komentar:
Posting Komentar