(Sumber Gambar Ilustrasi : Twitter Gerakan Nasinal Anti Narkoba)
Allah SWT berfirman :
“Nun, Demi pena dan apa yang mereka tuliskan, dengan (karunia)
Tuhanmu engkau (Muhammad) bukanlah orang gila, dan sesungguhnya engkau pasti
mendapat pahala yang besar, yang tidak putus-putus. Dan sesungguhnya Engkau
benar-benar berbudi pekerti yang luhur”
QS. Al-Qolam (68) : 1-4
“Sungguh telah ada pada (diri) Rosulullah itu suri tauladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah”
QS. Al-Ahzab (33) : 21
“Sungguh telah ada suri teladan yang baik bagimu pada
Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya”
“Sungguh mereka itu (Ibrahim dan Ummatnya) terdapat suri
tauladan yang aik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap (pahala) Allah dan
(keselamatan pada) hari kemudian, dan barangsiapa berpaling, maka sesungguhnya
Allah Dialah yang Maha Kaya dan Maha Terpuji”.
QS. Al-Mumtahanah (60) : 4 dan 6
“Dan betapa banyak (penduduk) negeri yang sudah
bersenang-senang dalam kehidupannya yang tekah Kami binasakan, maka itulah
tempat kediaman mereka yang tidak didiami (lagi) setelah mereka, kecuali sebagian
kecil, dan Kamilah yang mewarisinya”
“Dan Tuhanmu tidak akan membinasakan negeri-negeri, sebelum
Dia mengutus seorang Rosul di ibukotanya yang membacakan ayat-ayat Kami kepada
mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan (penduduk) negeri; kecuali
penduduknya melakukan kezaliman”
QS. Al-Qoshosh (28) :
58-59
Dikutip dari Kitab Majmu Al Kabir At-Thobari Rosulullah SAW
pernah bersabda :
“Aku rindu bertemu dengan mereka saudaraku”, Lalu para sahabat
berkata : “bukankah kami ini saudaraku wahai Rosulullah?” Lalu Rosulullah
bersabda : “Engkau itu sahabat-sahabatku, sedangkan saudara-saudaraku adalah
mereka orang-orang yang beriman kepadaku akan tetapi mereka belum pernah
melihatku”
Dalam hadits yang lain Rosulullah bersabda :
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (manusia)”.
Pada hari ini 12 Robiul Awwal 1436 H, bertepatan dengan 3 Januari
2015. Sebagai orang yang beriman dan bercita-cita untuk melaksanakan Islam
secara kaffah (menyeluruh) dalam setiap aspek kehidupan sesuai dengan tuntunan
ajaran dari Allah dan Rosul-Nya, maka berbagai macam sarana pendidikan,
pengajaran dan pencerahan perlu dioptimalkan, salah satunya adalah ta’lim atau
tabligh, kebanyakan orang menyebutnya dengan kegiatan maulid nabi Muhammad SAW.
Berbagai macam ulasan, kajian atau diskusi tentang maulid
nabi sudah banyak dibahas. Maka pada momentum ini mari kita melihatnya bukan
dari sisi tradisi atau ritualnya saja, yang terkadang jauh dari tujuan dan substansi
maulid itu sendiri, kita juga perlu melihat sejarah diadakannya maulid (Solahuddin
Al-Ayyubi) agar peringatan maulid lebih bermakna.
Dengan memperhatikan sisi-sisi lain dari maulid tadi kita
tidak terjebak pada eforia peringatan maulid yang bisa menjerumuskan kita
kepada prilaku bid’ah atau maksiat, atau mengharamkan maulid dengan membabi
buta padahal kita dilarang untuk mengharamkan apa-apa yang tidak diharamkan
Allah dan Rosul-Nya. Disinilah pentingnya maqoshidus syar’iyyah dan
kaidah-kaidah ilmu fiqih.
Manfaatnya adalah kita akar senantiasa terbimbing dalam
bingkai syariah, terhindar dari bid’ah meskipun kita masih bisa melakukan hal
yang sifatnya mua’amalah, sarana-sarana tarbiyah yang terus berkembang menuntut
kita untuk dinamis dan mengikuti perkembangan zaman dalam hal sarana, metode
dan strateginya, bukan inovasi (menambah atau mengurangi) pada substansi syari’ahnya yang sudah baku yang jelas-jelas sudah dilarang oleh Allah dan Rosul-Nya.
Semoga dengan makrifatur rosul tahunan pada “peringatan
maulid” nabi Muhammad SAW 1436 ini kita memperoleh rahmat, taufiq dan hidayah
berupa keinginan dan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW sebagai suri
tauladan dalam kehidupan sehingga mampu membangun peradaban madani yang berdiri
di atas berbagai ragam corak dan warna kehidupan namun tetap dalam koridor
kebersamaan.
Dengan kata lain bahwa kehadiran Islam, kehadiran Rosulullah
SAW, kehadiran Al-Quran serta kehadiran Masjid atau Musholla yang ada disekitar
kita benar-benar akan menjadi rahmat bukan laknat, bagi orang yang ada di
sekitarnya dan lebih luas lagi adalah menjadi rahmat bagi seluruh alam. Semoga
Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada rosul-Nya, dan kita pun mendapat
syafaatnya.
Amin ya robbal ‘alamin, Allahumma sholli ‘ala sayidina
Muhammad wa’ala ali Muhammad. Wallahu a’lam [DM].
0 komentar:
Posting Komentar