Jumat, 02 Januari 2015

Filled Under:

MAULID DEMI MENELADANI AKHLAK NABI DAN MEMBANGUN PERADABAN MADANI

                          (Sumber Gambar Ilustrasi : Twitter Gerakan Nasinal Anti Narkoba)

Allah SWT berfirman :
“Nun, Demi pena dan apa yang mereka tuliskan, dengan (karunia) Tuhanmu engkau (Muhammad) bukanlah orang gila, dan sesungguhnya engkau pasti mendapat pahala yang besar, yang tidak putus-putus. Dan sesungguhnya Engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur”
QS. Al-Qolam (68) : 1-4

“Sungguh telah ada pada (diri) Rosulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah”
QS. Al-Ahzab (33) : 21

“Sungguh telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya”
“Sungguh mereka itu (Ibrahim dan Ummatnya) terdapat suri tauladan yang aik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) hari kemudian, dan barangsiapa berpaling, maka sesungguhnya Allah Dialah yang Maha Kaya dan Maha Terpuji”.
QS. Al-Mumtahanah (60) : 4 dan 6

“Dan betapa banyak (penduduk) negeri yang sudah bersenang-senang dalam kehidupannya yang tekah Kami binasakan, maka itulah tempat kediaman mereka yang tidak didiami (lagi) setelah mereka, kecuali sebagian  kecil, dan Kamilah yang mewarisinya”
“Dan Tuhanmu tidak akan membinasakan negeri-negeri, sebelum Dia mengutus seorang Rosul di ibukotanya yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan (penduduk) negeri; kecuali penduduknya melakukan kezaliman”
QS.  Al-Qoshosh (28) : 58-59

Dikutip dari Kitab Majmu Al Kabir At-Thobari Rosulullah SAW pernah bersabda :

“Aku rindu bertemu dengan mereka saudaraku”, Lalu para sahabat berkata : “bukankah kami ini saudaraku wahai Rosulullah?” Lalu Rosulullah bersabda : “Engkau itu sahabat-sahabatku, sedangkan saudara-saudaraku adalah mereka orang-orang yang beriman kepadaku akan tetapi mereka belum pernah melihatku”

Dalam hadits yang lain Rosulullah bersabda :

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (manusia)”.
Pada hari ini 12 Robiul Awwal 1436 H, bertepatan dengan 3 Januari 2015. Sebagai orang yang beriman dan bercita-cita untuk melaksanakan Islam secara kaffah (menyeluruh) dalam setiap aspek kehidupan sesuai dengan tuntunan ajaran dari Allah dan Rosul-Nya, maka berbagai macam sarana pendidikan, pengajaran dan pencerahan perlu dioptimalkan, salah satunya adalah ta’lim atau tabligh, kebanyakan orang menyebutnya dengan kegiatan maulid nabi Muhammad SAW.

Berbagai macam ulasan, kajian atau diskusi tentang maulid nabi sudah banyak dibahas. Maka pada momentum ini mari kita melihatnya bukan dari sisi tradisi atau ritualnya saja, yang terkadang jauh dari tujuan dan substansi maulid itu sendiri, kita juga perlu melihat sejarah diadakannya maulid (Solahuddin Al-Ayyubi) agar peringatan maulid lebih bermakna.

Dengan memperhatikan sisi-sisi lain dari maulid tadi kita tidak terjebak pada eforia peringatan maulid yang bisa menjerumuskan kita kepada prilaku bid’ah atau maksiat, atau mengharamkan maulid dengan membabi buta padahal kita dilarang untuk mengharamkan apa-apa yang tidak diharamkan Allah dan Rosul-Nya. Disinilah pentingnya maqoshidus syar’iyyah dan kaidah-kaidah ilmu fiqih.

Manfaatnya adalah kita akar senantiasa terbimbing dalam bingkai syariah, terhindar dari bid’ah meskipun kita masih bisa melakukan hal yang sifatnya mua’amalah, sarana-sarana tarbiyah yang terus berkembang menuntut kita untuk dinamis dan mengikuti perkembangan zaman dalam hal sarana, metode dan strateginya, bukan inovasi (menambah atau mengurangi) pada substansi syari’ahnya yang sudah baku yang jelas-jelas sudah dilarang oleh Allah dan Rosul-Nya.

Semoga dengan makrifatur rosul tahunan pada “peringatan maulid” nabi Muhammad SAW 1436 ini kita memperoleh rahmat, taufiq dan hidayah berupa keinginan dan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan dalam kehidupan sehingga mampu membangun peradaban madani yang berdiri di atas berbagai ragam corak dan warna kehidupan namun tetap dalam koridor kebersamaan.

Dengan kata lain bahwa kehadiran Islam, kehadiran Rosulullah SAW, kehadiran Al-Quran serta kehadiran Masjid atau Musholla yang ada disekitar kita benar-benar akan menjadi rahmat bukan laknat, bagi orang yang ada di sekitarnya dan lebih luas lagi adalah menjadi rahmat bagi seluruh alam. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada rosul-Nya, dan kita pun mendapat syafaatnya.


Amin ya robbal ‘alamin, Allahumma sholli ‘ala sayidina Muhammad wa’ala ali Muhammad. Wallahu a’lam [DM].

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 MAJALAH INTAJIYAH.